Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah kurangnya pemahaman mendalam mengenai pengaruh faktor-faktor internal dan eksternal, seperti liquidity creation, diversifikasi pendanaan bank, ukuran bank, kualitas aset, serta kondisi makroekonomi terhadap risiko kredit (Non-Performing Loans) pada industri perbankan di Indonesia. Risiko kredit yang tinggi berpotensi menyebabkan kerugian finansial signifikan dan mengancam stabilitas sistem keuangan nasional. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara komprehensif pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap risiko kredit menggunakan data panel bank konvensional Indonesia selama periode 2019-2023. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan regresi data panel yang memungkinkan pengamatan variasi data dalam dimensi waktu dan antar entitas secara simultan, serta menggunakan software Eviews 9 untuk analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran bank, kualitas aset, dan tingkat inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kredit, sedangkan liquidity creation, diversifikasi pendanaan, return on asset, struktur modal, pertumbuhan pinjaman, dan produk domestik bruto tidak berpengaruh signifikan. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya fokus pada peningkatan kualitas aset dan pengelolaan ukuran bank serta pengawasan kondisi makroekonomi oleh regulator untuk menekan risiko kredit, yang pada akhirnya dapat meningkatkan stabilitas dan kepercayaan dalam sistem perbankan.
Copyrights © 2025