Penelitian ini menelaah kembali otentisitas sebelas hadis yang dikutip Syekh Muḥammad Nawawī al-Jāwī dalam Syarah Tijāni ad-Darārī. Melalui metode studi pustaka dan teknik takhrīj al-ḥadīth, setiap riwayat ditelusuri sumbernya. Hasilnya, sembilan kutipan sesuai dengan redaksi induk, sedangkan dua (hadis ke-3 dan ke-9) mengalami pergeseran lafaz. Dari sisi kualitas sanad, empat hadis terjamin oleh Ṣaḥīḥ al-Bukhārī dan Ṣaḥīḥ Muslim; tiga sanad lainnya (hadis ke-7, 8, 9) dinilai ṣaḥīḥ di luar Ṣaḥīḥayn; satu sanad (hadis ke-3) tergolong ḍaʿīf; dan tiga hadis hanya ditemukan pada kitab non-kanonik. Temuan ini menegaskan bahwa literatur kuning memuat kombinasi dalil kuat dan riwayat lemah, sehingga verifikasi selektif perlu dilakukan sebelum dijadikan hujjah akidah.
Copyrights © 2025