Hipertensi pada anggota militer dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya, selain itu hipertensi juga mempengaruhi kinerja fisik dan mental, serta membahayakan keselamatan anggota militer dalam tugas. penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tekanan darah (hipertensi) sebelum dan sesudah menjalani tes kesegaran jasmani pada anggota militer Pusdikter. Metode Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh militer dan PNS yang diagnosis hipertensi di Klinik Kesehatan Pusdikter yang mengikuti tes kesegaran jasmani. Jumlah militer dan PNS yang di diagnosa hipertensi ada 39 orang dari jumlah seluruhnya 170 orang menggunakan teknik sampling accidental sampling. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan pengukuran tekanan darah dan tes kesegaran jasmani dengan melakukan observasi langsung. Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat penelitian ini menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum diberikan tes kesegaran jasmani, tekanan darah pada pasien hipertensi adalah 150/ 90 mmHg. Sesudah diberikan tes kesgaran jasmani, tekanan darah pada pasien hipertensi adalah 140/ 90 mmHg Ada pengaruh tes kesegaran jasmani terhadap tekanan darah sistolik pada pasien hipertensi (p-value 0,000 < 0,05) dan ada pengaruh tes kesegaran jasmani terhadap tekanan darah diastolik pada pasien hipertensi (p-value 0,000 < 0,05). Kesimpulan penelitian yaitu ada pengaruh tes kesegaran jasmani terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi di Klinik Kesehatan Pusdikter. Disarankan tes kesegaran jasmani dilakukan secara komprehensif yang terdiri dari latihan fisik berupa latihan aerobic. Kekuatan, fleksibilitas, lari kecil, jalan kaki dan push up.
Copyrights © 2025