Salah satu penyebab utama kegagalan pemberian ASI eksklusif, yang dapat berdampak pada tumbuh kembang bayi, adalah rendahnya suplai ASI pascapersalinan. Hormon prolaktin dan oksitosin, yang penting untuk produksi dan pengeluaran ASI, distimulasi oleh kombinasi perawatan yang dikenal sebagai teknik BOM (Perawatan Payudara, Pijat Oksitosin, dan Teknik Marmet). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi seberapa besar pengaruh teknik BOM terhadap kemampuan ibu pascapersalinan untuk memproduksi ASI di Rumah Sakit Umum Morowali. Penelitian ini menggunakan metode kelompok kontrol pretes-postes dan pendekatan kuantitatif dengan desain kuasi-eksperimental. Ibu pascapersalinan dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol untuk sampel. Selama jangka waktu yang telah ditentukan, teknik BOM diberikan kepada kelompok intervensi, sementara kelompok kontrol tidak diberikan terapi apa pun. Lembar observasi digunakan untuk menilai jumlah ASI yang diproduksi sebelum dan sesudah operasi. Berdasarkan hasil, kelompok intervensi menghasilkan ASI yang signifikan lebih banyak daripada kelompok kontrol (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa teknik BOM efektif untuk meningkatkan produksi ASI ibu pascapersalinan. Teknik BOM telah terbukti berhasil meningkatkan dan meningkatkan produksi ASI. Untuk mendukung pemberian ASI yang efektif, intervensi ini disarankan sebagai komponen program perawatan pascapersalinan.
Copyrights © 2025