Dalam pengobatan tradisional, berbagai tanaman rimpang-rimpangan seperti kunyit, jahe, temulawak, dan kencur sering dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan dan mengobati bermacam penyakit. Salah satu rimpang berkhasiat yang masih jarang diketahui, ialah temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.). Secara turun-temurun rimpang temu hitam dipercaya dapat mengatasi sakit perut, batuk, asma, kudis, mempercepat pengeluaran lokia selama masa nifas, kegemukan, rematik, kecacingan dan gangguan mental. Dengan ditulisnya review artikel ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kandungan fitokimia beserta beberapa efek farmakologi rimpang temu hitam (C. aeruginosa) yang telah teruji baik secara in vitro, in vivo maupun uji klinis. Semua literatur diperoleh dari Scopus dan Pubmed yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Hasil studi diperoleh rimpang temu hitam mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan terpenoid, dengan kandungan utama berupa senyawa-senyawa turunan terpenoid. Senyawa-senyawa terpenoid inilah yang membuat rimpang temu hitam memiliki aktivitas sebagai antioksidan, anti inflamasi, anti kanker, antidiabetes, antimikroba dan antiandrogen.
Copyrights © 2024