Produksi ASI yang tidak optimal masih menjadi tantangan umum bagi ibu menyusui di berbagai wilayah, terutama di pedesaan. Rendahnya pemahaman mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laktasi serta kurangnya akses terhadap suplemen penunjang ASI menjadi penyebab utama. Padahal, Indonesia memiliki kekayaan hayati berupa tanaman lokal seperti daun kelor (Moringa oleifera) yang terbukti secara ilmiah mengandung zat gizi dan senyawa galaktagog alami. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan ibu menyusui dalam memanfaatkan daun kelor sebagai ASI booster alami. Metode yang digunakan adalah pendidikan masyarakat melalui penyuluhan interaktif dan pelatihan pengolahan daun kelor dalam bentuk teh, sayuran, dan bubuk. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap manfaat kelor dalam meningkatkan produksi ASI, serta adanya perubahan sikap dan minat untuk menanam dan mengonsumsi daun kelor secara rutin. Kegiatan ini juga meningkatkan partisipasi kader posyandu dalam menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Pengabdian ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif berbasis potensi lokal dapat menjadi solusi sederhana dan berkelanjutan untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif. Dengan demikian, pemanfaatan daun kelor sebagai bagian dari edukasi kesehatan ibu dan anak perlu terus dikembangkan di berbagai wilayah
Copyrights © 2025