Latar Belakang: Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang mendesak dengan prevalensi yang terus meningkat. Mikrobiota gastrointestinal berperan penting dalam perkembangan obesitas dan gangguan metabolik. Disbiosis, atau ketidakseimbangan mikrobiota gastrointestinal, berkaitan dengan peningkatan gangguan metabolik dan sistem imun melalui interaksi molekuler yang menghubungkan mikrobiota dengan metabolisme energi, akumulasi lipid, dan respons inflamasi. Tujuan: Menganalisis hubungan antara disbiosis mikrobiota gastrointestinal dan mekanisme regulasi metabolik pada individu obesitas, mengidentifikasi peran spesies mikrobiota spesifik, dan mengkaji potensi pendekatan intervensi berbasis mikrobiota. Metode: Penelitian ini menggunakan desain tinjauan pustaka dengan pencarian sistematis melalui basis data PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, dan Scopus. Kata kunci yang digunakan meliputi mikrobiota usus, disbiosis, obesitas, regulasi metabolik, dan inflamasi. Literatur dibatasi pada tahun publikasi 2015-2024, dengan kriteria inklusi berupa artikel berbahasa Inggris dan Indonesia yang membahas disbiosis dan regulasi metabolik pada obesitas. Hasil: Disbiosis memicu perubahan kompleks termasuk peningkatan ekstraksi energi, aktivasi jalur inflamasi kronis, dan gangguan regulasi metabolisme glukosa-lipid, yang ditandai dengan peningkatan rasio Firmicutes/Bacteroidetes pada individu obesitas dengan spesies pro-obesogenik seperti Clostridium XIVb dan Enterobacter cloacae. Intervensi berbasis mikrobiota, termasuk probiotik, prebiotik, dan transplantasi mikrobiota feses, menunjukkan potensi terapeutik. Kesimpulan: Disbiosis memainkan peran kunci dalam patogenesis obesitas melalui mekanisme metabolik yang kompleks, dengan pendekatan intervensi mikrobiota yang menunjukkan potensi sebagai strategi terapi yang inovatif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025