Metode Apusan darah tepi adalah suatu metode dalam mikroteknik yang digunakan untuk membuat preparat. Granulosit disebut juga dengan sel polymorphonuclear (PMN) karena intinya tak beraturan. Salah satu sel yang dapat diamati pada sediaan apus darah tepi adalah jenis leukosit. Leukosit digolongkan menjadi 2 yaitu granulosit (leukosit polimorfonuklear) dan agranulosit (leukosit mononuclear). Granulosit mencakup neutrofil, eosinofil, dan basofil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sel granulosit dengan teknik pewarnaan yang berbeda yaitu wright, giemsa, dan May Grunwald-Giemsa. Penelitian ini berguna untuk menentukan teknik pewarnaan mana yang lebih efektif dalam pengamatan sel granulosit, Serta dapat dijadikan referensi bagi institusi dan dapat membantu suatu laboratorium dalam membuat keputusan berbasis bukti tentang pemilihan teknik pewarnaan yang cost effective. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratory dari 30 sampel. Hasil pengamatan sel granulosit yang baik dan buruk dipersentasekan, kemudian dilanjutkan uji statistik dengan uji normalitas (Shapiro wilk) dan uji non parametrik (Kruskal Wallis). Hasil pengamatan sel granulosit dengan pewarnaan Wright lebih baik persentase 96,6%, kemudian pewarnaan May Grunwald-Giemsa persentase 93,3%, sedangkan pewarnaan Giemsa terdapat hasil yang kurang baik dengan persentase 66,6%. Pewarna Wright dan May Grunwald-Giemsa terbukti efektif untuk pewarnaan sel granulosit.
Copyrights © 2025