Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola komunikasi anggota legislatif DPRD Kota Surabaya dalam membangun hubungan dengan konstituen. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan metode wawancara mendalam terhadap dua anggota dewan, penelitian ini menemukan bahwa komunikasi politik dijalankan melalui kombinasi komunikasi langsung dan digital. Pertemuan tatap muka seperti silaturahmi dan reses masih menjadi strategi utama dalam menjalin kedekatan emosional, sementara media sosial digunakan untuk memperluas jangkauan dan membangun rekam jejak digital. Penyesuaian gaya komunikasi dengan karakter masyarakat menjadi faktor penting dalam efektivitas komunikasi, di samping dukungan partai dan tim relawan yang turut menjembatani penyampaian aspirasi. Tantangan yang dihadapi mencakup ekspektasi masyarakat yang belum realistis serta rendahnya literasi politik. Oleh karena itu, anggota legislatif dituntut untuk menjalankan komunikasi yang adaptif, konsisten, dan edukatif. dalam merawat kepercayaan publik.
Copyrights © 2025