Abstrak: Penelitian ini membahas fenomena perkembangan teknologi generatif AI dalam seni visual yang memunculkan dilema etis terkait inovasi, plagiarisme, dan hak cipta. Timbulnya dilema ini dipicu oleh munculnya model AI yang mampu meniru gaya visual khas tertentu yang memiliki hak cipta, seperti gaya visual Ghibli, tanpa adanya keterlibatan manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pengguna AI terhadap karya bergaya Studio Ghibli, serta mengidentifikasi etika penggunaannya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei kuesioner yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden, dan metode kualitatif studi pustaka dan analisis normatif terhadap regulasi hak cipta. Dalam data yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan kuesioner, menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap penggunaan karya visual yang meniru gaya visual seperti Ghibli merupakan tindakan plagiarisme, sedangkan responden lainnya menganggap hal ini sebagai inovasi, nilai estetika, dan sekadar mengikuti tren di media sosial. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan kompleksitas dalam memaknai karya yang dihasilkan oleh AI, terutama menyangkut tentang etika, moral, dan hak cipta kepemilikan karya. Diperlukan regulasi hukum yang jelas terkait penggunaan AI dalam penciptaan karya, seperti transparansi dalam penyajian data referensi, dan atribusi. Pengguna AI juga diharapkan dapat memahami dampak sosial dan hukum terhadap hasil karya yang dihasilkan tanpa mengorbankan hak – hak moral seniman aslinya. Kata Kunci: Artificial Intelligence, Etika, Moral, Plagiarisme, Hak Cipta
Copyrights © 2025