Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Membangun dan Mengelola Media Komunikasi dan Informasi Digital Desa Plosogenuk Kabupaten Jombang Ainun Fitri Mughiroh
Madaniya Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.777

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dengan mitra Desa Plosogenuk Kecamatan Perak Kabupaten Jombang Jawa Timur bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan membangun sarana informasi dan komunikasi antar pemerintah desa dan masyarakat yang dapat diakses secara real time. Memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok sebagai akun resmi desa yang menampilkan informasi–informasi desa untuk dipublikasi kepada masyarakat. Pengabdian masyarakat ini dimulai dari tahapan sosialiasasi manfaat media sosial kepada perangkat desa, pengumpulan data, pembuatan akun media sosial, dan pengambilan gambar. Metode pendampingan yang digunakan yakni dengan membuat konten informasi berupa foto, video, dan infografis yang dipublikasi setiap hari di akun media sosial milik desa, serta melakukan pendampingan, analisa dan evaluasi dengan pihak pemerintah desa agar penyebaran informasi kepada masyarakat dapat terus berlanjut. Berdasarkan hasil publikasi informasi yang telah dilakukan di akun media sosial milik desa, atensi masyarakat terus bertambah yang dapat dilihat dari jumlah respon pada konten yang dipublikasi. Melalui akun media sosial, desa dapat mempublikasi informasi–informasi yang dimiliki desa seperti, visi–misi, luas desa, jumlah populasi, struktur perangkat desa, anggaran desa, dan informasi lainnya.
KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE” Ainun Fitri Mughiroh; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 1 (2024): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i1.7482

Abstract

Setiap individu manusia memiliki cara untuk dapat mengekspresikan ataupun mengeksplorasi jati diri atau identitasnya di lingkungan sosialnya. Identitas merupakan salah satu bentuk tanda untuk dapat saling mengenali satu dengan yang lainnya, serta sebagai salah satu bentuk eksistensi diri seseorang. Pengungkapan jati diri atau identitas kepada lingkungan sosial dapat dijadikan cara untuk menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Namun, lingkungan sosial yang memiliki berbagai macam dinamika seringkali membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri atau krisis identitas yang berpengaruh pada eksistensinya di ruang publik. Hal tersebut dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditindak lanjuti. Adapun pengaruhnya yaitu terhadap kesehatan mental maupun kesehatan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena krisis identitas dan krisis eksistensi yang dialami pada seseorang melalui tayang film Barbie yang dirilis pada tahun 2023. Menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dengan menganalisa tanda-tanda, seperti pada dialog, ekspresi karakter pemain, gaya tubuh, dan sebagainya untuk memberi pemahaman tentang pembahasan terkait. Adapun hasil pembahasan pada film ini menunjukkan krisis identitas yang dialami oleh Barbie yaitu berupa rasa putus asa dan rasa tidak percaya diri terkait stereotipe yang melekat pada dirinya hingga berdampak pada psikologis. Sementara, krisis eksistensi yang dialaminya berupa perubahan cara pandang teman-temannya tentang dirinya yang dianggap sudah tidak lagi menjadi panutan lingkungan sosialnya
EDUKASI FLASHCARD KARTUPASTING SEBAGAI MEDIA KAMPANYE PENCEGAHAN STUNTING Malayati, Robi'ah Machtumah; Mughiroh, Ainun Fitri; Anwari; Slamet, Moh.; as'ad, muhammad
ABIDUMASY 2024: ABIDUMASY : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting remains a significant public health issue in Indonesia, with a national prevalence of 21.6%. The government aims to reduce this rate to 14% by 2024, as outlined in Presidential Regulation No. 72 of 2021. In Jombang Regency, 5,113 children were identified as stunted in 2023, including those in Gondek Village, Mojowarno District. Despite government efforts, many parents in Bangunrejo Hamlet lack awareness of stunting and resist guidance from health workers. This community service program aims to address this challenge by educating the public through KARTUPASTing (Anti-Stunting Smart Cards), a creative flashcard tool designed to increase awareness of stunting prevention. KARTUPASTing has received recognition, winning third place in the 2024 KRENOVA (Creativity and Innovation) competition in Jombang. The program involves community education, training, and ongoing support, ensuring active participation from mothers and families with children aged 0-23 months. Regular evaluations will be conducted to measure the program's impact, with the goal of ensuring its sustainability. This initiative also aligns with the Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) program, allowing students to actively contribute to community engagement efforts
Pendampingan Penguatan Literasi Santri dan Alumni Pesantren Tebuireng Munawara Munawara; Ainun Fitri Mughiroh
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v3i4.2643

Abstract

Recently, technological developments have become increasingly complex, strengthening literacy has become a very important aspect to ensure that Islamic boarding schools remain relevant and able to adapt to global challenges. Strengthening literacy in this case is not only for students, but also alumni to continue to develop it outside the Islamic boarding school, either through written work, design, audio visuals or other works that can advance Islamic culture and knowledge in Islamic boarding schools. This day-long literacy training or sharing program invited students representing all Tebuireng Islamic Boarding School units to actively contribute to the field of literacy, by presenting alumni who are active in the media who now have extraordinary experience in the field of literacy.  This assistance and training to strengthen literacy is to support the Islamic boarding school's literacy culture to remain alive and develop in line with technological developments. This mentoring method brings students and alumni together to share and exchange experiences and work in the field of literacy. The results of this coaching and training show that: 1) Tebuireng Islamic Boarding School has succeeded in integrating literacy culture into daily activities through the formation of an active literacy community. 2) Tebuireng Islamic Boarding School proactively involves students and alumni in various literacy programs. 3) Tebuireng Islamic Boarding School organizes various literacy support programs through digital media such as websites, social media platforms, magazines and book publishing.
Pelatihan Foto Produk Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Ainun Fitri Mughiroh; Robi’ah Machtumah Malayati
Karunia: Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol. 3 No. 4 (2024): Desember : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/karunia.v3i4.2690

Abstract

The application of digital marketing in the business world requires diverse skills, one of which is the ability to process visual content, such as photography, to make published products more appealing. This need arises because, in the current era of digital technological advancement, people tend to engage in buying and selling activities through online platforms. Consumers are more likely to be attracted to a product if its visual content is presented in a creative and engaging manner. This mentoring program aims to enhance participant’s skills in transforming products into visual content with creative and unique value. The program employs direct mentoring and hands-on practice, following the delivery of foundational photography theory to the trainees. Participants are divided into six groups, each assigned different tasks and photo concepts. This approach encourages teamwork among students in the Islamic Communication and Broadcasting program. In photography, producing a compelling work requires thorough preparation and a well-thought-out concept to ensure a smooth process and satisfactory results. The outcome of this program demonstrates that students have comprehended the materials provided by the mentors. This is evidenced by active interactions among participants discussing concepts, composition, proper photography techniques, lighting application, shooting angles, and other related aspects.
Developing A Podcast Production Guidebook for Communication and Islamic Broadcasting Students Ainun Fitri Mughiroh; Robi’ah Machtumah Malayati; Anwari; Moh. Slamet; Ahmad Fakhruddin Fajrul Islam; Bambang Sujatmiko; Advan Navis Zubaidi
Mediakita Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Mediakita : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Fakultas Usluhuddin dan Dakwah UIN Syekh Wasil Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/mediakita.v9i1.2729

Abstract

Podcasting, both audio and video (vodcast), is an effective tool to enhance students' skills in the field of communication. The Communication and Islamic Broadcasting Study Program (KPI) at Hasyim Asy'ari University (Unhasy) Tebuireng, Jombang, integrates podcast production into its curriculum to prepare students for the challenges of the Industry 4.0 and Society 5.0 era. Although the students have produced over 100 podcasts, the quality is still suboptimal, particularly in communication, sound stability, visual quality, and audience engagement. This research aims to develop a podcast production guidebook using the ADDIE model for KPI students at Unhasy. The results demonstrated that the instructional guidebook received validation from subject matter experts with a commendable score of 93% and from media experts with a score of 92%. Furthermore, when it was tested on the students, the guidebook yielded a feasibility rating of 82%. Those results indicate that the guidebook is highly feasible, signifying a high level of practicality and applicability. Although some aspects need improvement, such as adding practical materials, simplifying technical instructions, and focusing on the creative aspects of podcasting, this guidebook has helped improve podcast production quality and served as a key learning reference.
DILEMA ETIS PENGGUNAAN GAYA VISUAL GHIBLI OLEH TEKNOLOGI AI Mughiroh, Ainun Fitri; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 2 (2025): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i2.9009

Abstract

Abstrak: Penelitian ini membahas fenomena perkembangan teknologi generatif AI dalam seni visual yang memunculkan dilema etis terkait inovasi, plagiarisme, dan hak cipta. Timbulnya dilema ini dipicu oleh munculnya model AI yang mampu meniru gaya visual khas tertentu yang memiliki hak cipta, seperti gaya visual Ghibli, tanpa adanya keterlibatan manusia. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pengguna AI terhadap karya bergaya Studio Ghibli, serta mengidentifikasi etika penggunaannya. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif melalui survei kuesioner yang digunakan untuk mengetahui persepsi responden, dan metode kualitatif studi pustaka dan analisis normatif terhadap regulasi hak cipta. Dalam data yang diperoleh dari survei yang dilakukan dengan kuesioner, menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap penggunaan karya visual yang meniru gaya visual seperti Ghibli merupakan tindakan plagiarisme, sedangkan responden lainnya menganggap hal ini sebagai inovasi, nilai estetika, dan sekadar mengikuti tren di media sosial. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan kompleksitas dalam memaknai karya yang dihasilkan oleh AI, terutama menyangkut tentang etika, moral, dan hak cipta kepemilikan karya. Diperlukan regulasi hukum yang jelas terkait penggunaan AI dalam penciptaan karya, seperti transparansi dalam penyajian data referensi, dan atribusi. Pengguna AI juga diharapkan dapat memahami dampak sosial dan hukum terhadap hasil karya yang dihasilkan tanpa mengorbankan hak – hak moral seniman aslinya.   Kata Kunci: Artificial Intelligence, Etika, Moral, Plagiarisme, Hak Cipta
Peningkatan Literasi Konvergensi Media bagi Mahasiswa melalui Praktik Lapangan di Jawa Pos munawara; Robi’ah Machtumah Malayati; Ainun Fitri Mughiroh; Sayidah Afyatul Masruroh
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ilmu Komunikasi Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ILMU KOMUNIKASI
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/j.png.v2i2.50592

Abstract

Perkembangan teknologi informasi telah mendorong terjadinya konvergensi media, yang menuntut para pelaku komunikasi, termasuk mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), untuk memiliki kemampuan literasi media yang adaptif dan multidimensional. Namun, pemahaman dan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi ekosistem media konvergensi masih terbatas, baik dari segi teori maupun praktik. Sehingga atas hal itu, tujuan dari Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk meningkatkan literasi konvergensi media mahasiswa melalui praktik lapangan langsung di media profesional, dalam hal ini Media Jawa Pos. Metode yang digunakan meliputi pembelajaran teori jurnalistik dasar, praktik penulisan berita softnews, menganalisis berita media cetak dan online, observasi langsung proses kerja redaksi di media cetak, praktik kelanjutan (penajaman) penulisan di multiplatform, serta pendampingan reflektif terhadap pengalaman belajar. Adapun kegiatan PKM ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang signifikan dalam pemahaman mahasiswa terkait: 1) konsep konvergensi media, 2) kemampuan menulis berita untuk berbagai platform (cetak dan digital), 3) melek literasi informasi di berbagai platform media, serta 4) tumbuhnya kesadaran kritis terhadap dinamika industri media. Kegiatan ini dapat menjadi model pembelajaran berbasis praktik yang berkelanjutan antara perguruan tinggi dan industri media, sehingga menyeimbangkan antara penguasaan teori dan praktik mahasiswa di dunia media dan menguasai konvergensi media khususnya.
POLITIK TUBUH DAN KONSTRUKSI KECANTIKAN: PENGGUNAAN FILTER WAJAH SNOW AI KOREA DI INSTAGRAM Malayati, Robiah; Anwari, Anwari; Slamet, Moh.; Mughiroh, Ainun Fitri; Khabibah, Siti
AMARASI: JURNAL DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Vol 6 No 2 (2025): Amarasi: Jurnal Desain Komunikasi Visual
Publisher : Program Studi Desain Komunikasi Visual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/amarasi.v6i2.5644

Abstract

Penelitian ini mengkaji bagaimana representasi kecantikan dikonstruksi dan disebarluaskan melalui penggunaan filter wajah digital Snow AI di Instagram. Dengan memanfaatkan metode netnografi, studi ini menganalisis visual hasil filter serta interaksi sosial dalam 643 komentar dari 30 unggahan pengguna Instagram yang menggunakan filter tersebut. Fokus kajian adalah bagaimana visualisasi kecantikan digital dibentuk oleh kecantikan populer Korea melalui filter Snow AI serta bagaimana respons pengguna merefleksikan penerimaan terhadap standar kecantikan tersebut. Analisis menggunakan pendekatan semiotika visual Roland Barthes, teori hiperrealitas Jean Baudrillard, konsep estetika visual digital dari Lev Manovich, serta teori self-branding dari Alice E. Marwick. Hasil menunjukkan bahwa filter Snow AI membentuk konstruksi tubuh ideal yang seragam dengan kulit putih mulus, wajah tirus (V-line), mata besar berlipat ganda, hidung ramping, dan efek visual lembut yang merepresentasikan kecantikan populer Korea. Visual ini bukanlah netral, melainkan sarat makna ideologis yang mencerminkan standar dominan dan global tentang kecantikan. Fenomena ini menciptakan kondisi hiperrealitas, di mana wajah hasil filter dianggap lebih ideal daripada wajah asli pengguna, hingga membentuk identitas digital yang terpisah dari identitas nyata. Validasi sosial melalui komentar memperkuat penerimaan wajah digital ini sebagai wajah ideal. Pengguna secara sadar maupun tidak, turut serta dalam praktik self-branding, menjadikan wajah hasil filter sebagai strategi representasi diri di media sosial. Penelitian ini bermanfaat dalam kajian media digital dan studi budaya dengan menunjukkan bagaimana teknologi visual melalui filter wajah, berperan dalam membentuk konstruksi kecantikan, dinamika identitas, dan praktik representasi tubuh di ruang virtual.
KRISIS IDENTITAS DAN KRISIS EKSISTENSIAL DALAM FILM “BARBIE: THE MOVIE” Ainun Fitri Mughiroh; Munawara
Spektra Komunika : Jurnal Komunikasi & Dakwah Vol 4 No 1 (2024): SPEKTRA KOMUNIKA : Jurnal Komunikasi & Dakwah
Publisher : Universitas Hasyim Asy'ari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/spektra.v4i1.7482

Abstract

Setiap individu manusia memiliki cara untuk dapat mengekspresikan ataupun mengeksplorasi jati diri atau identitasnya di lingkungan sosialnya. Identitas merupakan salah satu bentuk tanda untuk dapat saling mengenali satu dengan yang lainnya, serta sebagai salah satu bentuk eksistensi diri seseorang. Pengungkapan jati diri atau identitas kepada lingkungan sosial dapat dijadikan cara untuk menunjukkan eksistensinya di ruang publik. Namun, lingkungan sosial yang memiliki berbagai macam dinamika seringkali membuat seseorang mengalami krisis kepercayaan diri atau krisis identitas yang berpengaruh pada eksistensinya di ruang publik. Hal tersebut dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditindak lanjuti. Adapun pengaruhnya yaitu terhadap kesehatan mental maupun kesehatan psikologi seseorang. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena krisis identitas dan krisis eksistensi yang dialami pada seseorang melalui tayang film Barbie yang dirilis pada tahun 2023. Menggunakan jenis metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan analisis Semiotika Charles Sanders Peirce dengan menganalisa tanda-tanda, seperti pada dialog, ekspresi karakter pemain, gaya tubuh, dan sebagainya untuk memberi pemahaman tentang pembahasan terkait. Adapun hasil pembahasan pada film ini menunjukkan krisis identitas yang dialami oleh Barbie yaitu berupa rasa putus asa dan rasa tidak percaya diri terkait stereotipe yang melekat pada dirinya hingga berdampak pada psikologis. Sementara, krisis eksistensi yang dialaminya berupa perubahan cara pandang teman-temannya tentang dirinya yang dianggap sudah tidak lagi menjadi panutan lingkungan sosialnya