AbstractCaping Tourism Village is a community-based destination that utilizes natural resources and local culture as its main attractions. This study aims to identify and analyze the forms of community participation in the development of Caping Tourism Village, located in Bansir Laut Subdistrict, Southeast Pontianak. The research employs a descriptive qualitative approach, with data collected through observation, in-depth interviews, and documentation. The findings indicate that community participation is manifested through contributions of ideas in planning, physical involvement in development activities, utilization of local resources, application of traditional skills, and voluntary financial support. Furthermore, participation is also reflected in the collective spirit, shared ownership of the tourism space, and sustainable local innovation. These forms of engagement contribute not only to physical improvements but also to increased environmental awareness, economic empowerment, and preservation of local cultural identity. Comprehensive community involvement has played a crucial role in the success of Caping Tourism Village, which was selected among the top 300 villages in the 2024 Indonesian Tourism Village Award (ADWI). These findings emphasize that community empowerment is a key foundation for developing inclusive, competitive, and sustainable tourism destinations.AbstrakKampung Wisata Caping merupakan destinasi wisata berbasis komunitas yang memanfaatkan sumber daya alam dan budaya lokal sebagai daya tarik utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kampung Wisata Caping di Kelurahan Bansir Laut, Pontianak Tenggara. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat diwujudkan melalui kontribusi ide dalam perencanaan, keterlibatan fisik dalam pembangunan, pemanfaatan sumber daya lokal, penerapan keterampilan tradisional, serta dukungan finansial swadaya. Selain itu, partisipasi juga tercermin dalam semangat kolektif, kepemilikan sosial atas kawasan wisata, dan munculnya inovasi lokal yang berkelanjutan. Partisipasi ini tidak hanya berkontribusi pada aspek fisik pembangunan, tetapi juga meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan, memperkuat ekonomi lokal, serta melestarikan warisan budaya. Keterlibatan masyarakat yang menyeluruh menjadi pendorong utama keberhasilan Kampung Wisata Caping hingga masuk dalam 300 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2024. Temuan ini menegaskan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan fondasi penting dalam pengembangan destinasi wisata yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025