Sekitar 162 juta anak berusia dibawah lima tahun mengalami stunting. Riskesdas Tahun 2018 Kepulauan Riau menduduki urutan ke empat tertinggi kasus stunting sebesar 24%. Kasus stunting di Puskesmas Tajur Biru ditemukan 95 balita (13%) dari 710 total balita selama tahun 2020. Tujuan Penelitian mengetahui Hubungan Kualitas Air Terhadap Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Tajur Biru.Metode penelitian observasional. Populasi dan sampel penelitian sebanyak 30 sumur gali dengan pengambilan sampel secara total sampling. Hasil penelitian didapati bahwa parameter bau sumur yang memenuhi syarat (95%) dengan kejadian stunting diperoleh P-Value 1000>0,05, rasa sumur yang memenuhi syarat (89,5%) dengan kejadian stunting diperoleh P-Value 0,520>0,05, suhu sumur yang memenuhi syarat (91,7%) dengan kejadian stunting diperoleh P-Value 1,000>0,05 dan warna sumur yang memenuhi syarat (89,5%) dengan kejadian stunting diperoleh P-Value 1,000>0,05, parameter pH, besi, florida, timbal dan mangan tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan, dan pemeriksaan kualitas air berdasarkan parameter Biologi (E-Coli dan Total Coliform) tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan dan semuanya parameter tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting.Saran bagi Puskesmas Tajur Biru diharapkan agar dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat terutama mengenai pentingnya menjaga kualitas air yang dikonsumsi agar tidak mudah tercemar.
Copyrights © 2025