Teluk Ambon, sebagai pusat aktivitas perikanan dan permukiman, kini menghadapi ancaman serius akibat akumulasi logam berat seperti timbal (Pb), kadmium (Cd), dan merkuri (Hg). Pencemaran ini bersumber dari aktivitas pertanian, industri, pertambangan, dan rumah tangga, serta berdampak buruk pada ekosistem laut dan kesehatan manusia, khususnya dalam konsumsi hasil laut. Dalam konteks ini, literasi lingkungan di kalangan pelajar menjadi penting untuk membangun kesadaran ekologis sejak dini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran siswa SMA Negeri 3 Ambon terhadap bahaya cemaran logam berat di perairan Teluk Ambon. Kegiatan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu persiapan materi, sosialisasi, serta evaluasi pengetahuan siswa menggunakan pre-test dan post-test. Materi disampaikan secara interaktif melalui infografis, diskusi, dan studi kasus lokal yang relevan dengan kondisi sekitar. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa; pemahaman terhadap definisi logam berat meningkat dari 43,3% menjadi 70%, dan pemahaman terhadap dampak lokal melonjak dari 3,3% menjadi 90%. Metode edukatif berbasis visual dan kontekstual ini terbukti efektif dalam membangun kesadaran siswa serta mendorong mereka menjadi komunikator lingkungan di komunitasnya. Kegiatan ini menunjukkan bahwa tanpa teknologi canggih, pendekatan transfer IPTEKS yang sederhana namun relevan dapat menjembatani dunia akademik dan masyarakat secara praktis. Transfer pengetahuan berbasis lokal dan visual terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan siswa.
Copyrights © 2025