Kepuasan kerja merupakan faktor kunci dalam menentukan kinerja dan kesejahteraan tenaga pendidik, terutama di kalangan guru honorer yang kerap menghadapi ketidakpastian kerja dan penghargaan yang minim. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor gaji dan pengakuan terhadap kepuasan kerja dengan mengambil studi kasus guru honorer Hervina di SDN 169 Sadar, Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi pustaka terhadap pemberitaan media dan teori-teori kepuasan kerja. Hasil analisis menunjukkan bahwa rendahnya gaji dan tidak adanya pengakuan institusional menjadi pemicu utama ketidakpuasan kerja. Temuan ini diperkuat oleh teori Locke, Luthans, serta Robbins & Judge, yang menekankan pentingnya penghargaan finansial dan simbolik dalam membentuk persepsi positif terhadap pekerjaan. Penelitian ini menunjukan bahwa perlunya reformasi sistemik dalam pengelolaan guru honorer, terutama dalam aspek kompensasi, pengakuan, dan kepastian status kerja. Penataan ulang kebijakan ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil, manusiawi, dan berkelanjutan dalam sektor pendidikan Indonesia.
Copyrights © 2025