Indonesia merupakan negara yang kaya akan ragam budaya dan tradisi lokal yang hiduo dalam masyarakat secara turun-temurun. Salah satu bentuk kekayaan budaya tersebut adalah perang obor, tradisi unik masyarakat Jepara Jawa Tengah yang diselenggarakan menjelang bulan Sura (Muharram) setiap tahun. Tradisi perang obor di Desa Tegalsambi, Jepara, merupakan fenomena budaya yang kaya akan simbol dan nilai. Di tengah arus modernisasi dan pariwisata budaya, tradisi ini tidak hanya bertahan secara bentuk, tetapi juga mengandung kedalaman makna yang layak ditafsirkan secara filosofis. Tujuan dari penelitian ini adalah menafsirkan makna filosofis yang terkandung dalam tradisi perang obor di Jepara melalui pendekatan etika dan eksistensialisme, serta mengidentifikasi simbol-simbol budaya dalam tradisi Perang Obor dan menjelaskan perannya dalam membentuk nilai modal dan spiritual masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pijakan hermeneutika filosofis, guna memahami makna simbolik, nilai-nilai etika, dan eksistensialitas yang terkandung dalam perang obor di Jepara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perang obor ditampilkan sebagai laku asketik kolektif, ruang pembentukan desain komunal, sekaligus medan perlawanan terhadap pelupaan kultural. Perang obor tidak hanya menjaga tradisi, melainkan juga merawat eksistensi manusia dalam komunitasnya secara sadar dan bermakna.
Copyrights © 2025