Stunted merupakan salah satu kesehatan yang umum terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6%, dan stunted sebesar 24,4%. Stunted disebabkan oleh faktor multidimensi dan tidak hanya disebabkan oleh gizi buruk pada ibu hamil dan anak. Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian stunted yaitu asupan makan, pemberian ASI eslusif, dan faktor infeksi. Tujuan penelitian ini untu mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunted pada balita usia 25-59 bulan di Kalurahan Mertelu Kapanewon Gedangsari Gunung Kidul. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 99 responden yaitu ibu yang mempunyai balita usia 25-59 bulan.Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini adalah sebagian besar ibu berusia < 35 tahun (69,7%), 50,5% berpendidikan SMP,100% ibu berstatus ibu rumah tangga,58,6% berpengetahuan kurang, 53,5% balita usia 37-48 bulan, 54,5% berjenis kelamin laki-laki dan 54,5% mengalami stunted. Mayoritas ibu berpendidikan SMP (51,5%), Ibu dengan pengetahuan kurang dan memiliki anak stunted sebanyak 53,4%. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunted pada balita usia 25- 59 bulan ( p= 0,057). Tidak ada hubungan pengetahuan ibu dengan kejadian stunted pada balita usia 25-59 bulan di Kalurahan Mertelu Kapanewon Gedangsari Gunung Kidul.
Copyrights © 2025