Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh mikroorganisme di dalam saluran kemih. Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI) tahun 2020 mengatakan sekitar 90 sampai 100 kasus ISK per 10.000 penduduk. ISK sering terjadi pada perempuan sebanyak 75 pasien dan terjadi pada usia 19-59 tahun dalam kategori dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kasus ISK. Penelitian ini dilakukan di RSA UGM Yogyakarta, dengan sampel berupa data sekunder pasien ISK, populasi pasien ISK dari bulan Januari-Desember 2024, dengan cara consecutive sampling dan sampel sebanyak 100 sampel pasien ISK. Variabel independen: hasil urinalisis (nitrit, leukosit esterase, leukosit, eritrosit, epitel, bakteri), dan kultur urin. Variabel dependen: karakteristik pasien ISK. Hasil leukosit esterase menunjukkan 87 pasien (87%) dengan hasil positif, sel leukosit menunjukkan 89 pasien (89%) dengan hasil abnormal dan sel epitel 87 pasien (87%) abnormal. Bakteri penyebab utama yaitu E.coli sebanyak 6 pasien (25%) dari 24 pasien (24%) yang melakukan pemeriksaan kultur urin. Uji Chi- Squre menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan hasil sel eritrosit ((p=0,010; OR=0,298, epitel p= 0,004; OR= 4,005, dan kultur urin p= 0,001; OR= 4,846)). Serta uji Chi- Square usia dengan sel eritrosit (p= 0,003; OR= 7,619). ISK lebih umum terjadi pada perempuan usia produktif dan E.coli merupakan salah satu bakteri penyebab utama ISK. Hasil pemeriksaan leukosit dan epitel yang abnormal juga menunjukkan adanya infeksi atau peradangan pada sebagian besar pasien.
Copyrights © 2025