Penyakit kusta masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di wilayah Papua Tengah yang memiliki prevalensi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat terhadap penderita kusta di Kelurahan Kalibobo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan desain fenomenologi melalui teknik wawancara mendalam terhadap 20 informan yang dipilih secara purposive sampling. Data dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman dengan triangulasi sumber dan metode untuk menjamin validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki persepsi negatif berupa rasa takut, keyakinan terhadap mitos budaya, serta kecenderungan mengisolasi penderita kusta. Namun demikian, muncul pula sikap penerimaan bersyarat terhadap mereka yang menjalani pengobatan. Temuan ini menunjukkan perlunya strategi edukatif berbasis komunitas dan nilai lokal untuk mengurangi stigma serta mendorong integrasi sosial penderita kusta di masyarakat.
Copyrights © 2025