Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Non-Akademik Citra Lembaga Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus Di Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire) Dharsono, Wardhana Wahyu; Nursanti, Ellysa; Hutabarat, Julianus
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 1 No 2: Agustus 2015
Publisher : Teknik Industri S-2 Pascasarjana Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalisasi merupakan tantangan strategis pendidikan tinggi dewasa ini. Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire Papua sebagai penyedia jasa pendidikan memandang perlu meningkatan fasilitas, kualitas dosen dan karyawan serta suasana lingkungan akademik untuk keberlanjutannya dan kerberhasilan didalam memasarkan pendidikannya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh variable Pelayanan Non Akademik, Akademik dan Citra Lembaga terhadap kepuasan mahasiswa dan loyalitas. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kausalistik,  dengan populasi seluruh mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandal, teknik pengambilan    sampel dengan proportional random sampling dan pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode angket, sedangkan analisis yang digunakan  adalah structural equation model (SEM) dengan bantuan SmartPLS untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas mahasiswa dengan hasil  outer model (convergent validity, discriminant validity,  AVE, Composite reliability), serta hasil Inner Model (R_Square). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh pelayanan non akademik, pelayanan akademik dan citra lembaga selebihnya 25% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan loyalitas kurang lebih 65% dipengaruhi oleh pelayanan non akademik, kepuasan mahasiswa dan citra lembaga selebihnya kurang lebih 35% dipengaruhi oleh faktor lain. (1) Pelayanan Non Akademik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, Pelayanan Akademik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (2) Citra Lembaga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, (3) Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas, (4) Pelayanan Non Akademik berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas, (5) Citra Lembaga berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas
Analisa Tata Letak Fasilitas Produksi Untuk Meminimumkan Biaya Proses Produksi Mebel (Studi Kasus di PT Karya Papua) Wardhana Wahyu Dharsono
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 1 No 2 (2016): Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.727 KB)

Abstract

Tujuan keseluruhan perancangan tata letak pabrik antara lain, agar setiap pasokan (bahan baku,penunjang, informasi) mengalir melalui setiap departemen dan tahapan dengan waktu efektif atauwaktu tunggu (delay) yang minimun dan biaya efisien, meminimalisir jarak pemindahan bahan(material handling) serta mengatasi kemacetan dan kesimpang-siuran yang berujung pada kinerjakaryawan (performance) yang baik. Sehingga ciri tata letak yang tepat dapat dilihat dari hal-haltersebut. Tujuan Penyusunan dan Perencanaan Tata letak Pabrik. Setiap perencanaan memilikitujuan tertentu yang ingin dicapai, demikian pula hanya dengan perencanan pabrik terdapatbanyak tujuan yang ingian dicapai. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letakpabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan efektifitas dalampengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja. Secara umum tujuan tata letak pabrik yangoptimum adalah tata letak yang mampu memberikan kepuasan maksimum pada pihak-pihakyang terlibat yaitu, pada tenaga kerja dan manajemen. Sehingga terbentuk pengaturan ruangandan peralatan yang dapat memberikan nilai ekonomis dalam pengerjaan produk serta dapatmemberikan keselamatan dan kepuasan kepada semua pihak yang terlibat. Setiap pihak yangterlibat mempunyai kepentingan masing-masing, dengan tujuan yang umumnya ingin dicapai dantata letak yang baik dapat diuraikan sebagai berikut: 1.Berhubungan dengan fasilitas.2.Berhubungan dengan tenaga kerja. 3.Berhubungan dengan material dan alirannya. HasilPenelitian perhitungan jarak dengan model jarak Rectilinear Distance didapatkan jarak sebesar1472 meter. Jadi terdapat suatu penurunan atau pengurangan jarak sebesar 784 meter dari layoutsebelumnya sebesar 2256 meter. Nilai ini menunjukkan bahwa model Rectilinear Distance dapatmengukur jarak material handling, sedangkan model jarak Rectilinear Distance dapat mengurangibiaya sebesar Rp. 1.950.450,39 dari layout awal sebesar Rp. 2.083.790,94 sehingga diperoleh biayapemindahan layout usulan Rp. 133.340,55. Dan nilai ini menunjukkan bahwa model jarakRectilinear Distance adalah layout yang diusulkan sebagai layout usulan di PT. Karya Papua diNabira Papua
Penerapan Quality Control Circle Pada Proses Produksi Wafer Guna Mengurangi Cacat Produksi (Studi Kasus di PT XYZ Jakarta) Wardhana Wahyu Dharsono
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 2 No 1 (2017): JURNAL FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.394 KB)

Abstract

Quality Control Circle (QCC) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan para karyawan tetap PT.XYZ Jakarta dalam menyalurkan ide dan gagasan guna mengatasi permasalahan yang terjadi didalam lingkungan kerja. Dalam implementasinya sering terdapat beberapa kelemahan ataukekurangan yang dapat mengakibatkan hasil yang dicapai kurang optimal. Hal ini yang mendasaridilakukannya penelitian mengenai implementasi QCC dalam usahanya untuk mengurangi cacatproduksi yang berakibat peningkatan biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini selain untukmendapatkan solusi guna meminimalisir pemborosan dan menentukan besarnya penghematan yangdidapat, tetapi bisa dijadikan referensi bagi anggota gugus dalam hal penyajian data, metodepengambilan data dan penentuan circle time baru. Hal tersebut yang nantinya akan digunakansebagai pengambilan keputusan dalam implementasi QCC. Manfaat dari penelitian ini adalahdidapatkannya solusi dalam meminimalisir pemborosan dengan cara evaluasi pembobotan masalahguna menetukan prioritas penyelesaian masalah dengan dampak hasil terbesar di departemenproduksi.
Mengurangi Down Time Mesin Filling Pada Produksi Minuman Botol Dengan Menggunakan Metode Quality Control Circle Di PT XYZ Petrus Ishak Suripatty; Wardhana Wahyu Dharsono; Suryadi . Suryadi
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 4 No 1 (2019): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.536 KB)

Abstract

Kebijakan mutu pada perusahan PT.XYZ khususnya di bagian proses produksi, yaitu dengan mengurangi lost time akibat kerusakan teknis (technical breakdown) pada mesin filling. Technical breakdown dibagi menjadi 2 yaitu electrical breakdown dan mechanical breakdown. Berdasarkan data pareto lost time terbesar adalah akibat maka alufoil macet menempati peringkat pertama sebesar 50% terhadap down time mesin. Karena itu perlu dilakukan suatu perbaikan dengan menerapkan sistem PDCA cycle yaitu dengan metode perbaikan Quality Control Circle (QCC). Dengan Quality Control Circle 8 langkah 7 alat diharapkan dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan downtime alufoil macet pada proses dan mengetahui perbaikan yang perlu dilakukanguna mengurangi downtime alufoil macet . Dari analisa diagram fishbone, faktor-faktor penyebab downtime downtime alufoil macet tinggi adalah: Faktor Mesin Setting angin tidak tepat,Tidak ada alat utk kontrol tekanan angin, Rel alufoil kotor. Faktor Metode cara kontrol alufoil tidak benar, Faktor Lingkungan, area line produksi yang penuh debu Faktor Manusia operator kurang terampil Faktor Material Lapisan lilin pada alufoul tebal . Perbaikan yang dilakukan guna mengurangi downtime yaitu dengan mengganti fotosensor yang lama dengan yang baru, Pemeriksaan feeder secara berkala, mengadakan pembersihan rel alufoil setelah produksi, Memberikan pelatihan pda operator filling, mencari alternatif supplier alufoil melalui pembelian dan improve ketebalan lapisan lilin di alufoil.Setiap karyawan dapat memahami masalah mutu dan menjadi lebih disiplin untuk melakukan pencegahan terhadap timbulnya BS karena alufoilDengan adanya maintenance terhadap mesin alufoi akan mengurangi customer complain karena alufoil melipat atau alufoil tidak ter-seal dengan sempurna. Dengan melihat hasil yang cukup bagus dalam penanganan down time karena alufoil macet, sehingga bisa menurunkan waktu down time selama produksi, maka untuk rencana berikutnya tim akan berusaha menurunkan downtime yang diakibatkan botol terbalik dan botol tergencet, sehingga dapat mencapai Effisiensi yang lebih baik lagi
Analisis Perbandingan Efektifitas Alat Pres Bering Di Bengkel Karya Maha Agung (KMA) Nabire Papua Wardhana Wahyu Dharsono; Rio Banggo
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 5 No 1 (2020): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era perkembangan jaman ini semua serba dituntut cepat dan tepat khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu, dunia industri dituntut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi, khususnya dalam bidang industri. Seseorang harus memiliki suatu keahlian dalam bidang tertentu, agar seseorang bisa menempatkan diri dan berguna. Selain itu, kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap produksi. Semakin majunya teknologi yang digunakan maka semakin cepat laju produksi yang dihasilkan oleh industri itu sendiri. Di samping mempengaruhi lebih cepat dan banyak hasil produksinya, juga produk yang dihasilkan lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dalam dunia industri seseorang dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Seseorang dituntut mampu memiliki kemampuan terhadap hasil produk untuk diinovasi. Guna tercapainya kemajuan dan perkembangan dalam industri itu sendiri. Untuk menghasilkan/membuat alat/mesin yang baru dirasa memang sulit. seseorang harus kreatif mampu mempunyai ide dan menuangkan gagasannya tersebut. Semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri, semua pekerjaan dituntut semakin cepat dan tepat. Salah satunya adalah proses pengelolaan, pada umumnya pengelolaan di bengkel di kota Nabire masih dilakukan secara manual dan lama. Melihat adanya peluang untuk membuat inovasi alat yaitu press bering untuk kendaraan ringan. Untuk mencapai hal tersebut, maka dalam perancangan sangat dibutuhkan ketelitian dan perencanaan yang matang. Agar bahan-bahan yang dipilih tepat dan alat/mesin yang dihasilkan lebih efektif dan efesien. Serta alat/mesin yang akan dirancang mampu beroperasi secara maksimal. Dari dua alat press bearing yaitu alat press bearing Hydrolic floor type 10t dan alat press bearing manual dari segi harga alat press bearig manual lebih murah, dari segi kemudahan alat press bearing sangat mudah digunakan dan portable atau bisa dibawa kemana – mana, untuk efisien dan efektifitas alat press bearing manual lebih efiktif karena perbandingan produktifitas waktu lebih banyak yaitu 100% di banding dengan alat press bearing Hydrolic floor type 10t yang hanya 75,8%.
Analisa Kuat Tarik Pada Kertas Berbahan Dasar Serat Daun Nanas Wardhana Wahyu Dharsono; Amos Pundu
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 5 No 1 (2020): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kertas sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari baik dalam skala kecil maupun besar, kertas dengan bentuk lembaran-lembaran tipis yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari Pulp yang telah mengalami pengerjaan pengeringan, ditambah beberapa bahan tambahan yang saling menempel dan saling menjalin, serat yang digunakan biasanya berupa serat alam yang mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas adalah salah satu kebutuhan pokok sebagai alat tulis, seni dan keperluan rumah tangga Sehingga kita perlu mencari bahan alternatif lain yang seratnya dapat diolah menjadi kertas yang salah satunya adalah bahan non kayu. yaitu daun nanas yang selama ini belum banyak dimanfaatkan. Daun nanas yang merupakan salah satu alternatif tanaman penghasil serat yang selama ini hanya dimanfaatkan buahnya saja sebagai sumber bahan pangan, sedangkan daun nanas sendiri tidak dimanfaatkan sehingga menjadi limbah yang sebenarnya berpotensi. Melihat potensi yang, dimana bahan baku pembuatan kertas dengan serat daun nanas tersedia melimpah dan dapat dibudidayakan, dengan penelitian yang mendukung pengembangan pembuatan kertas tersebut diharapkan menjadi subangan aternatif yang baik. Hasil penelitian menunjukan hasil penelitian analisa kuat tarik kertas di proleh indeks tarik paling besar 3,43 N/mm2, sedangkan terkecil 0,16 N/mm2 sedangkan rata-rata uji tarik sebanyak 42 kertas 0.62969. Uji indeks tarik massa di pengaruhi rapat massa, yaitu rapat massa dari hasil 42 lembar kertas di mana di peroleh data 297.000 paling besar, sedangkan terkecil pada rapat massa bernilai 49.500 dengan rata-rata 15.203.571. Hasil dari analisa rapat massa dengan indeks tarik massa di peroleh hasil indeks sobek serbesar 2,45 sedangkan indeks sobek terkecil 0,2 dengan rata-rata 0.62969045
Meningkatkan Produktivitas Granule Pada Produksi Rokok Dengan Mengunakan Metode Quality Control Circle (Studi Kasus PT XYZ Pasuruan ) Wardhana Wahyu Dharsono; Ali Waromi
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 6 No 2 (2021): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meningkatkan produktivitas debu cengkeh (granule) untuk produk rokok dengan kualitas yang tinggi dengan pengendalian kualitas yang baik selalu di lakukan oleh PT XYZ Pasuruan. Dengan adanya kenaikan harga-harga bahan baku, maka PT. XYZ perlu melakukan langkah yang tepat umtuk meningkatkan produktivitas debu cengkeh yang dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah pemakaian cengkeh yang ada di TSG, yang di produksi dalam bentuk granule. Seluruh suber daya manusia yang terlibat pada proses produksi mengerti, memahami dan memecahkan masalah-masalah tentang peningkatan produktivitas Granule pada produk rokok. Dengan upaya bersama seluruh sumber daya diupayakan untuk meningkatkan produktifitas granule dari 40.25 % menjadi 80 % dari kapasitas mesin, dimana sebelumnya produktivitas granule masih rendah rata – rata 40 % dari kapasitas mesin. Perbaikan yang di lakukan yaitu dengan pengarahan secara kontiyu kepada tenaga perlengkapan mengenai kedisiplinan, alur kerja & prosedur kerja sosialisai WI, berhubungan dengan keterbatasan ( skill ) tenaga kerja degan cara pembuatan intruksi kerja dengan gambar. Titik berat perbaikan pada penanganan bahan baku sebelum proses ( pemilahan serabut & pengayakan ), juga penataan lay out ruangan serta di barengi dengan pembuatan form kontrol produksi granule’ , tidak lupa juga dilakukan sosialisasi pengunaan form ( cara pengisian ) dan sebagai kontrol serta monitor keberhasilan dilakukan penghitungan kalkulasi biaya produksi granule. Performa setelah perbaikan Produktifitas Produksi Granule mencapai target rata – rata sebesar 80 % dari kapasitas mesin, ditujukan dengan data , selain itu ada dampak positif penerapan metode qualiy control circle yaitu produksi meningkat , karyawan lebih disiplin, performa mesin lebih bagus, proses pembuatan granule lebih lancar, pengontrolan proses lebih muda
ANALISA PEWARNAAN ALAMI SERAT KAYU MELINJO (Gnetum Gnemon Linn) DENGAN UJI TAHAN LUNTUR WARNA TERHADAP PENCUCIAN Wardhana Wahyu Dharsono; Errol Lesly Tokoro
Jurnal FATEKSA : Jurnal Teknologi dan Rekayasa Vol 6 No 2 (2021): Jurnal FATEKSA, Jurnal Teknologi dan Rekayasa
Publisher : Fakultas Teknologi dan Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Papua pulau timur Indonesia, menyimpan banyak keistimewaan seperti melimpahnya bahan-bahan alami yang dapat digunakan sebagai komponen industri kreatif. Bahan yang saat ini banyak dijumpai pada masyarakat Papua adalah beberapa serat benang alami dari kulit kayu,daun,sampai batang pohon. Penelitian ini fokus pada Material Maju yang bermanfaat untuk inovasi bidang seni dan pengembangan produk lokal dimana pemanfaat bahan serat alami dengan teknologi tepat guna dengan didukung inovasi produksi diharapakan terciptanya kreasi-kreasi baru dalam industri yang berbahan baku benang alami dari serat kayu.Kendala yang ada pada serat kayu adalah pada pewarnaan.Warna asli yang ditimbukan kadang tidak sesuai dengan keinginan konsumen atau peminat produk alami karena warna-warna serat kulit kayu cenderung pucat dan monoton satu warna. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan pewarnaan serat kulit kayu Kayu Melinjo (Gnetum gnemon Linn.) dengan mengunakan pewarnaan pewarnaan mengunakan kunyit (Curcuma domestica val), buah pinang (Areca catechu),Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pewarnaan alami pada serat kayu genemo dengan uji tahan luntur warna terhadap pencucian.
PEMBUATAN ARANG BRIKET DARI SERBUK GERGAJIAN KAYU LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU MERBAU Hermanus Jimy Suripatty; Nicodemus Rahanra; Wardhana Wahyu Dharsono
Jurnal Akrab Juara Vol 3 No 3 (2018)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The waste referred to herein is a by-product formed by the activity of woody biomass or fibrous ligno-cellulose, an unmet raw material. In this case, it is restricted to merbau wood processing industry. The existence of waste referred to the problem of handling that has been left to rot, stacked and burned all of which have negative impact on the environment so that the handling needs to be considered. One way that can be taken is to use it into value-added products with applicative and populist technology so that the results are easily socialized to the public. Evaluation results show some positive prospect as an example of applicative technology can be applied satisfactorily in converting waste wood processing industry into charcoal charcoal, charcoal briquettes, activated charcoal, charcoal compost and soil conditioning. In general, the combustion process of solids consists of several stages of heating, drying, devolatilization and charcoal burning. Factors that determine the combustion characteristics of a briquette are combustion velocity, heating value, specific gravity and the amount of pollution or volatile compound produced. This research uses raw material of merbau sawdust waste with carbonization temperature and adhesive used in research in the form of sago flour. Keywords: Waste, Sawn Timber, Briquettes, Sago Flour, Merbau Wood.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Non-Akademik Citra Lembaga Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasus Di Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire) Wardhana Wahyu Dharsono; Ellysa Nursati; Julianus Hutabarat
Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Vol 1 No 2 (2015): Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri (JTMI)
Publisher : Program Studi Teknik Industri S2 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Globalisasi merupakan tantangan strategis pendidikan tinggi dewasa ini. Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM) Nabire Papua sebagai penyedia jasa pendidikan memandang perlu meningkatan fasilitas, kualitas dosen dan karyawan serta suasana lingkungan akademik untuk keberlanjutannya dan kerberhasilan didalam memasarkan pendidikannya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh variable Pelayanan Non Akademik, Akademik dan Citra Lembaga terhadap kepuasan mahasiswa danloyalitas. Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kausalistik, dengan populasi seluruh mahasiswa Universitas S a t y a W i y a t a M a n d a l , teknik pengambilan sampel dengan proportional random sampling dan pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan metode angket, sedangkan analisis yang digunakan adalah structural equation model (SEM) dengan bantuan SmartPLS untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas mahasiswa dengan hasil outer model (convergent validity, discriminant validity, AVE, Composite reliability), serta hasil Inner Model (R_Square). Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kepuasan mahasiswa dipengaruhi oleh pelayanan non akademik, pelayanan akademik dan citra lembaga selebihnya 25% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan loyalitas kurang lebih 65% dipengaruhi oleh pelayanan non akademik, kepuasan mahasiswa dan citra lembaga selebihnya kurang lebih 35% dipengaruhi oleh faktor lain. (1) Pelayanan Non Akademik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, Pelayanan Akademik berpengaruh signifikan terhadap kepuasan (2) Citra Lembaga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan, (3) Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas, (4) Pelayanan Non Akademik berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas, (5) Citra Lembaga berpengaruh signifikan terhadap Loyalitas