Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan penunjang dan sekaligus menjadi salah satu revenue centre primer, karena lebih dari 90% pelayanan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi seperti obat-obatan, bahan kimia, bahan radiologi, bahan medis habis pakai, alat kesehatan serta gas medik dan 50% dari semua pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan perbekalan farmasi. Instalasi Farmasi RSUD Pandan Arang Boyolali mengelola 644 item obat yang terdaftar pada database. Perencanaan obat di RS Pandan Arang Boyolali masih menggunakan metode konsumsi. Penelitian ini bertujuan membuat usulan cara pengendalian perencanaan persediaan agar tidak terjadi stock out di Instalasi Farmasi RSUD Pandan Arang Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengendalian perencanaan persediaan obat dengan metode ABC-VEN di instalasi Farmasi RS Pandan Arang Boyolali dengan mengambil data persediaan obat yang digunakan untuk menghitung kebutuhan persediaan tahun 2022 dengan metode analisis kombinasi ABC-VEN. Metode yang digunakan yaitu metode ABC (Always, Better, Control), VEN (Vital, Essensial, Non Essensial). Data yang diperoleh pada saat wawancara dengan narasumber, pengamatan dan observasi langsung pada saat penelitian serta data obat pada Instalasi Farmasi RS Pandan Arang Boyolali tahun 2021. Hasil analisis metode ABC-VEN diperoleh data item obat kelompok A 44 item obat kelompok B 159 item obat kelompok C 441 item obat dan dibagi menjadi 9 kategori yaitu : item obat kategori AV 15 item obat AE 24 item obat, AN 4 item obat, BV 26 item obat, BE 105 item obat, BN 28 item obat, CV 20 item obat, CE 289 item obat, CN 132 item obat dari total 644 item obat. Analisis ABC-VEN dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan persediaan yang optimal, efektif dan efisien.
Copyrights © 2025