Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

EFEKTIFITAS TEKNIK MENYIKAT GIGI SCRUB DAN FONES TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK ANAK USIA 3-5 TAHUN Wijayanti, Tri
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v14i2.603

Abstract

Latar belakang : Penyakit gigi dan mulut terutama karies gigi menjadi salah satu masalah utama bagi anak-anak. Anak dengan indeks plak yang tinggi mempunyai risiko 3,3 kali lebih besar menderita karies.Teknik menyikat gigi scrub dan fones bisa diajarkan kepada anak usia 3-5 tahun tetapi tidak diketahui teknik mana dari kedua teknik ini yang paling efektif untuk menurunkan plak gigi. Tujuan : Untuk mengetahui perbandingan efektifitas teknik menyikat gigi scrub dan fones terhadap penurunan indeks plak pada anak usia 3-5 tahun. Metode : Metode quasi eksperimental  dengan rancangan pre-post test one group design. Menggunakan disclosing  agent  untuk  mengidentifikasi  plak  pada  gigi  sebelum  dan  sesudah  perlakuan  dan menggunakan indeks pengukuran Personal Hygiene  Performance (PHP). Hasil : Ada perbedaan signifikan antara teknik menyikat gigi scrub dan fones. Perbandingan rata-rata penurunan skor plak pada kelompok teknik menyikat gigi scrub adalah 1,77 dan fones adalah 0,52. Kesimpulan : Menyikat gigi teknik scrub lebih efektif menurunkan indeks plak dibandingkan dengan teknik fones pada anak usia 3-5 tahun.
NILAI ESTETIK TOPENG KAYU KARYA EDY KURNIA DI DESA BANDAR LOR KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI WIJAYANTI, TRI
Jurnal Seni Rupa Vol 4, No 02 (2016): Volume 4 Nomor 02 Edisi Yudisium 2016
Publisher : Jurnal Seni Rupa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Topeng memiliki keberagaman sesuai dengan daerah asalnya. Salah satunya adalah topeng karya Edy Kurnia (54) yang rumahnya terletak di Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Bentuk dari topeng karyanya adalah topeng kecil seukuran kepala manusia diantaranya ada penokohan Panji Asmarabangun, Dewi Sekartaji, dan Damarwulan yang dalam perwujudannya memiliki karakter yang berbeda. Dalam pembuatannya, perlu bahan yang berkualitas dan teknik pengerjaan memiliki nilai estetik tinggi. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan awal mula Edy Kurnia menjadi perajin topeng kayu dan nilai estetik topeng kayu karya Edy Kurnia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kualitatif. Menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.  Validasi atau keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan informan review. Hasil dari penelitian ini ialah cerita perjalanan Edy Kurnia dari awal hingga sekarang menjadi perajin topeng yang dikenal sampai ke Mancanegara. Nilai estetik pada topeng kayu karyanya diuraikan melalui unsur unity (kesatuan), complexity (kerumitan), intencity (kesungguhan). Topeng karyanya selalu menggambarkan karakter gagah, ningrat, berwibawa dan tampan. Kesatuan, kerumitan, kesungguhan, keharmonisan, dan keserasian topeng kayu dapat dilihat dari setiap bagiannya yaitu mata, alis, hiasan pada kening, hidung, rambut, aksesoris yang ada di rambut, pipi, mulut, gigi, wajah, warna kulit wajah yang semuanya memiliki keserasian sehingga menimbulkan hasil karya yang halus, rapi, indah dan tanpa cacat. Kata Kunci : Topeng, Kediri, Edy Kurnia, Estetik       
Analisis Mutu Pelayanan Pengelolaan Obat di Puskesmas X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo Tahun 2022 Hananto, Laura Angelica; Boedirahardja, Partana; Wijayanti, Tri
Journal of Islamic Pharmacy Vol 9, No 1 (2024): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v9i1.25845

Abstract

Pengelolaan obat dapat menjadi jaminan tersedianya stok obat yang cukup dan tidak kurang dan mutu dapat terjamin dengan harga obat yang ekonomis, sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat perlu dikelola secara optimal demi terwujudnya ketetapan jumlah dan jenis perbekalan farmasi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui standar pengelolaan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian observasional kuantitatif dengan pendalaman deskriptif kualitatif, dimana dilaksanakan pengamatan serta wawancara terhadap kegiatan pengelolaan obat di puskesmas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung di Puskesmas Grogol dan Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persentase tingkat ketersediaan obat Puskesmas X dan Puskesmas Y Kabupaten Sukoharjo adalah ketepatan perencanaan 121,09% dan 227,64%, ketepatan item dengan Formularium Nasional (FORNAS) untuk Puskesmas X dan Puskesmas Y adalah 29,37% dan 32,66%, kecukupan dana 121,09% dan 233,83%, kesesuaian item penerimaan 75,94% dan 72,61%, kesesuaian jumlah penerimaan 85,01% dan 115,41%, Inventory Turn Over Ration (ITOR) 3,05 kali/tahun dan 2,60 kali/tahun, item stok kosong 0%, item obat kurang 0%, item obat aman 81,90% dan 88,88%, item obat berlebih 7,53% dan 11,11%, item obat tidak diresepkan 25,62% dan 16,65%, nilai obat kadaluarsa 0,01% dan 0,03%, dan nilai obat rusak 0%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa indikator pengelolaan obat di Puskesmas X dan Puskesmas Y belum memenuhi standar, hal ini dipengaruhi oleh faktor manajemen dan sumber daya manusia.
Analisis Mutu Pengelolaan Obat dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurnilia, Reza Dea; Wijayanti, Tri; Boedirahardja, Partana
Jurnal Kesmas Asclepius Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kesmas Asclepius
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/jka.v6i1.8871

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami kesesuaian pelayanan kefarmasian di Puskesmas Mojolaban dan Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Hasil penelitian terdapat perbedaan hasil yang signifikan pada indikator nilai item obat kurang (1 sampai > 12 bulan). Puskesmas Bulu mendapatkan nilai 0% yang artinya memenuhi standar, sedangkan Puskesmas Mojolaban mendapatkan nilai 4,10%. Faktor yang menyebabkan nilai di Puskesmas Mojolaban tidak memenuhi standar karena pernah terjadi kekurangan Vitamin C pada tahun 2022 yang disebabkan kekosongan item obat Vitamin C dari IFK. Simpulan penelitian ini bahwa mutu pengelolaan obat di Puskesmas Bulu yang sudah memenuhi standar yaitu 15 indikator, dan Puskesmas Mojolaban yang sudah memenuhi standar yaitu 14 indikator dari 26 indikator. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas Bulu dan Puskesmas Mojolaban Kabupaten Sukoharjo sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016. Kata Kunci: Kabupaten Sukoharjo, Pengelolaan Sediaan Farmasi, Puskesmas.
Penerapan Senam Lansia Pada Lansia Insomnia Di Desa Pilangsari Kabupaten Sragen Wijayanti, Tri; Husain, Fida’
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 3 No. 3 (2023): November : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v3i3.2174

Abstract

Background: feeling sleepy every day is the impact of sleep disturbance at night (insomnia), and can interfere with daily activities. Insomnia can cause other effects such as anxiety, stress, and ending with depression. In the elderly, sleep disturbances can cause various kinds of degenerative diseases that have been suffered and become uncontrolled. Treatment of insomnia disorder is carried out with non-pharmacological treatment, one of the non-pharmacological therapies that can be done is Elderly Exercise. Objective: To determine changes in the level of insomnia in the elderly before and after doing Elderly Exercise. Method: This application uses a descriptive method on 2 respondents, carried out 6 times in 2 weeks. The instrument used was KSPBJ-IRS (Jakarta Biological Psychiatric Study Group-Insomnia Rating Scale). Results: Treatment of insomnia disorder with Elderly Gymnastics given 6 times for 2 weeks in 30-45 minutes can affect the level of the respondent's sleep quality What specific exercises were included in the Elderly Gymnastics therapy?y so that there is a change in the elderly insomnia scale. Conclusion: the application shows that after the Elderly Seam was carried out 6 times in 2 weeks within 30-45 minutes there was a decrease in the insomnia scale in both respondents.  
Analisis Hubungan Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi dengan Keberhasilan Terapi Pasien Rawat Inap Rumah Sakit X Tahun 2022 Mardika, Dayatri Nur; Astuti, Santi Dwi; Wijayanti, Tri
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 11 No. 1 (2024): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v11i1.48594

Abstract

Hipertensi adalah penyakit tidak menular dan berbahaya apabila tidak ditangani dengan benar. Di RSUD X Surakarta, hipertensi termasuk dalam 10 penyakit terbesar. Rasionalitas penggunaan obat diindikasikan dengan 6 ketepatam yaitu tepat diagnosis, indikasi, obat, dosis, cara penggunaan, dan waktu pemberian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara rasionalitas dengan keberhasilan terapi pasien hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Sampling dengan metode purposive sampling, dengan cara retrospektif pada rekam medis tahun 2022 dari pasien hipertensi rawat inap di RSUD X. Analisis univariat untuk melihat jumlah penggunaan obat hipertensi yang rasional dan jumlah keberhasilan terapi dengan cara menghitung persentasenya. Sedangkan analisis bivariat untuk menentukan hubungan antara rasionalitas dengan keberhasilan terapi hipertensi di RSUD X, diolah dengan SPSS 26 menggunakan pengujian paired T-test dan chi-square. Hasil penelitian dari 97 sampel menunjukkan bahwa dari segi rasionalitas penggunaan obat semua pasien telah mendapat tepat obat, dosis, cara pemberian, dan waktu pemberian akan tetapi 11 pasien tidak tepat dalam diagnosis dan indikasinya.  Keberhasilan terapi dapat dilihat dari parameter tekanan darah (TD), apakah TD pasien saat masuk rumah sakit dan setelah keluar rumah sakit mengalami perbaikan sampai keadaan normal. Hasil hasil paired T test maupun chi-square dengan nilai sig. 0,00 <0,05. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara keberhasilan terapi dengan rasionalitas terapi obat yang diberikan.
Evaluasi Penggunaan Ramipril dan Candesartan pada Pasien Rawat Inap COVID-19 dengan Komorbid Hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Azizah, Deva Yolanda Dwi Nur; Wijayanti, Tri; Cahyo, Lukito Mindi
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 13, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v13i1.6064

Abstract

Hypertension is the most common comorbid in patients infected by COVID-19. Drugs often given for the treatment of hypertension, namely ramipril, and candesartan, are thought to increase the development of COVID-19 because the angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI) and angiotensin receptor blockers (ARBs) increase the expression of ACE-2, which is the binding site of SARS-CoV-2. This study aims to analyze the effect of using ramipril and candesartan on healing in hospitalized patients with COVID-19 with hypertension at RSUD dr. Moewardi in 2020. This study was conducted retrospectively. The results were presented descriptively and used medical record data of hospitalized patients with COVID-19 with comorbid hypertension at RSUD dr. Moewardi in 2020. Using ramipril and candesartan affects patient recovery in terms of length of stay (LOS), symptom relief, and RT-PCR test results. Analysis of the research data using SPSS with Spearman correlation test. The Spearman correlation test showed that there was a fairly strong relationship between the use of ramipril and candesartan in patients with COVID-19 with comorbid hypertension on LOS, symptom relief, and RT-PCR test results. The study results show that using ramipril and candesartan can improve the recovery of patients with COVID-19 with comorbid hypertension. ACEI and ARB drugs have not been proven to worsen the patient's condition so their use can be continued.
Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak Dan Fraksi-Fraksi Buah Merah (Pandanus Conoideus L) Terhadap Perbaikan Fungsi Ginjal Pada Tikus Diabetes Nefropati Iriani, Sakinah Sarnia; Herdwiani, Wiwin; Wijayanti, Tri
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 16 No 3 (2024): September-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v16i3.1457

Abstract

Ringkasan: Latar Belakang: Diabetes nefropati merupakan komplikasi serius diabetes melitus yang memerlukan terapi alternatif. Buah merah (Pandanus conoideus L) kaya senyawa bioaktif dengan potensi antidiabetik dan nefroprotektif. Tujuan: Mengevaluasi aktivitas antihiperglikemia ekstrak dan fraksi-fraksi buah merah terhadap perbaikan fungsi ginjal pada tikus diabetes nefropati. Metode: Penelitian eksperimental randomized controlled trial menggunakan 30 tikus yang diinduksi STZ-NA, dibagi menjadi tujuh kelompok: kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (pioglitazone 15 mg/kg), ekstrak buah merah (250 mg/kg), fraksi n-heksan (71,42 mg/kg), fraksi etil asetat (17,85 mg/kg), dan fraksi air (128,57 mg/kg). Parameter yang diukur meliputi glukosa darah, kreatinin, mikroalbuminuria, dan histopatologi ginjal. Hasil: Fraksi etil asetat paling efektif menurunkan glukosa darah (98,41%), kreatinin (22,63%), mikroalbuminuria (17,51%), dan memperbaiki kerusakan ginjal dengan kerusakan minimal. Simpulan: Fraksi etil asetat buah merah menunjukkan aktivitas antihiperglikemia dan nefroprotektif superior. Saran: Diperlukan uji klinis untuk mengkonfirmasi efikasi dan keamanan pada manusia.
Analysis of active compounds in kawista leaf (Limonia acidissima L.) fraction and its antioxidant activity using DPPH method Azizah, Tri Nur; Harmastuti, Nuraini; Wijayanti, Tri
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 20 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol20.iss2.art9

Abstract

Background: Kawista (Limonia acidissima L.) is a plant that has been studied for its potential as a natural antioxidant. Research regarding kawista leaves has not been carried out to a more specific stage, so further fraction separation is carried out to determine compounds that have potential as antioxidant agents.Objective: This study aimed to determine the antioxidant activity of kawista leaf fractions using the DPPH method and to determine the active compounds in the highest antioxidant agents of kawista leaf fracton.Method: Kawista leaves were extracted by re-maceration using methanol, which was then purified by the liquid-liquid extraction method with the solvents n-hexane, ethyl acetate, and water. Phytochemical studies were carried out on the fractions using TLC on flavonoids, steroids, tannins, saponins, and alkaloids. The fraction was separated by the vacuum liquid chromatography method with 11 eluents, which were then tested for antioxidants and characterization of the most active compounds in the kawista leaf fraction. Then the highest results as antioxidant agents from the fraction were characterized for their active compounds using a spectrophotometer and FTIR.Results: The results of the study showed that the most active purified extract in antioxidant activity was ethyl acetate, which indicates strong antioxidant activity. The combined fraction 2 (F2) indicates flavonoid compounds that played an active role as very strong antioxidants with an AAI value of 3.3808, which is not significantly different from the vitamin C as standard. Flavonoid compounds that have been characterized using a spectrophotometer interpret the wavelength shift data that possible F2 belongs to the flavanon group.Conclusion: Active compounds from kawista leaf fraction (F2) have the highest antioxidant agent, with the possibility that flavonoid compounds from F2 belong to the flavanon group.
Efektivitas rimpang kunyit hitam (curcuma caesia roxb.) terhadap penurunan glukosa darah dan perbaikan ginjal tikus diabetes nefropati Aini, Zakiyyah Qurrotul; Herdwiani, Wiwin; Wijayanti, Tri
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 2 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i2.874

Abstract

Background: Diabetes Mellitus is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia resulting from defects in insulin secretion, insulin action or both. Diabetic nephropathy is a degenerative kidney vascular disorder that has a relationship with impaired carbohydrate metabolism or sugar intolerance (Diabetes Mellitus). Black turmeric (Curcuma Caesia Roxb.) is widely used by the community as a traditional medicine and has potential as an antidiabetic.Objective: This study aims to determine the effect of black turmeric extract on decreasing blood glucose levels and its effect on improving kidney histopathology in diabetic nephropathy rats.Method: This research was conducted at the Laboratory of the Center for Food and Nutrition Studies, University of Gajah Mada for the period October-November 2022 consisting of 6 groups. STZ-Na induced rats to obtain a state of hyperglycemia. Examination of blood glucose levels using the GOD-PAP method (enzymatic photometric test).Results: The percentage of blood glucose is decreased levels was 16.75% and repaired kidney histopathology was 6.67% as a score mild damage category (1).Conclusion: Black turmeric rhizome extract (Curcuma Caesia Roxb.) can reduce blood glucose levels and improve kidney function at a dose of 400 mg/kg BW.