Miskonsepsi dalam pembelajaran matematika adalah salah satu permasalahan utama yang menghambat pemahaman konsep peserta didik. Miskonsepsi yang tidak teridentifikasi dapat berdampak pada kesulitan peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep lanjutan. Four-Tier Diagnostic Test hadir sebagai metode diagnostik yang lebih efektif dibandingkan tes konvensional atau three-tier test. Metode ini mengukur jawaban peserta didik, alasan di balik jawaban tersebut, serta tingkat keyakinan peserta didik terhadap jawaban dan alasannya. Artikel ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan profil penggunaan Four-Tier Diagnostic Test dalam mengungkap miskonsepsi matematika, (2) mengidentifikasi faktor-faktor penyebab munculnya miskonsepsi, dan (3) mengusulkan rekomendasi pengunaan instrumen diagnostik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengkaji berbagai jurnal nasional dan internasional terkait Four-Tier Diagnostic Test dan miskonsepsi matematika. Hasil kajian menunjukkan bahwa Four-Tier Diagnostic Test efektif dalam mendeteksi miskonsepsi klasifikasional, korelasional, dan teoritikal, sekaligus mengukur tingkat keyakinan peserta didik terhadap pemahaman mereka. Solusi yang diusulkan mencakup pengembangan instrumen berbasis konteks lokal dan integrasi Four-Tier Diagnostic Test ke dalam sistem pembelajaran berbasis digital. Artikel ini memberikan manfaat teoretis dalam pengembangan metode diagnostik berbasis empat tingkatan dan manfaat praktis bagi guru untuk mendeteksi miskonsepsi peserta didik secara lebih akurat.
Copyrights © 2025