Permintaan embryologist di Indonesia meningkat seiring bertambahnya pasangan infertil yang membutuhkan teknologi reproduksi bantuan seperti IVF atau ICSI. Namun, ketersediaan embryologist berkualitas masih terbatas, dengan hanya 137 terdaftar di PERFITRI, sementara kebutuhan diperkirakan mencapai 2.700 untuk 405.000 siklus IVF. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh pelatihan internal—meliputi tujuan, konten, metode, dan manfaat pelatihan—terhadap kompetensi embryologist. Data dikumpulkan melalui metode campuran, yaitu kuesioner kepada 31 embryologist dan wawancara dengan 5 embryologist. Hasil menunjukkan bahwa tujuan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi, sedangkan konten, metode, dan manfaat pelatihan tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Tujuan pelatihan selaras dengan target klinik menghasilkan embryologist kompeten, namun kurangnya jadwal pelatihan ulang, kebutuhan pelatihan eksternal, dan variasi kecepatan belajar individu menghambat optimalisasi kompetensi. Edukasi berkelanjutan diperlukan untuk mendukung perkembangan embryologist di Indonesia.
Copyrights © 2025