Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi kandungan flavonoid pada ekstrak Peperomia pellucida L. Kunth berdasarkan perbedaan polaritas pelarut. Penentuan kadar flavonoid dilakukan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan kuersetin sebagai standar. Ekstraksi sampel dilakukan menggunakan metode maserasi, di mana ekstrak etil asetat (EAE) menghasilkan ekstrak kental sebanyak 13,092 gram dengan rendemen 26,184%, sedangkan ekstrak etanol (EtE) menghasilkan ekstrak cair sebanyak 88,84 gram dengan rendemen 177,68%. Pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 431 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% memiliki kadar flavonoid yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak etil asetat, yang dikonfirmasi melalui analisis statistik menggunakan ANOVA (p < 0,05). Analisis regresi juga menunjukkan bahwa model EtE memiliki distribusi residual yang lebih baik dibandingkan EAE, menandakan hubungan prediktif yang lebih kuat. Pada model regresi EAE diperoleh nilai intercept sebesar 203,8095 (p = 0,02002) dan slope sebesar 0,07143 (p = 0,33333), yang menunjukkan bahwa kontribusi variabel independen tidak signifikan secara statistik. Sebaliknya, model EtE menghasilkan nilai intercept sebesar 233,571 dengan slope nol, yang semakin menegaskan bahwa etanol lebih efektif dalam mengekstraksi flavonoid. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pemilihan pelarut dalam proses ekstraksi flavonoid dan menunjukkan potensi Peperomia pellucida sebagai sumber antioksidan alami, sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut dalam terapi berbasis herbal.
Copyrights © 2025