Penelitian ini membahas keterlambatan keberangkatan kapal di pt dharma lautan utama cabang tanjung perak surabaya yang terjadi meskipun sistem inaportnet telah diterapkan sebagai sarana digitalisasi proses clearance kapal. Temuan di lapangan menunjukkan bahwa keterlambatan tersebut dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman sumber daya manusia terhadap cara kerja sistem inaportnet dan masih adanya praktik manual, seperti proses persetujuan dokumen yang dilakukan melalui sambungan telepon antar instansi. Padahal, sistem ini dirancang untuk mempercepat proses administratif dan mengurangi interaksi tatap muka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi dan wawancara dengan staf sertifikasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun inaportnet berpotensi meningkatkan efisiensi waktu, kendala teknis dan keterbatasan koordinasi antarlembaga masih menjadi hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan adanya pelatihan teknis bagi sdm serta pengembangan fitur notifikasi otomatis yang dapat memantau status pengajuan secara real-time sebagai bentuk percepatan dan transparansi proses clearance
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025