Abstrak:Penelitian ini bertujuan mengkaji makna simbolik dan praktik komunikasi Islami dalam tradisi Pesta Tapai masyarakat pesisir Batu Bara, Sumatera Utara, dalam menyambut Ramadan. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan teori interaksionisme simbolik, penelitian ini mengungkap bahwa tradisi ini tidak hanya berfungsi sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai media dakwah bil-hal. Makanan tapai dan lemang menjadi simbol religius dan budaya yang mencerminkan nilai kesucian, kesabaran, dan kebersamaan. Temuan menunjukkan bahwa warga mengimplementasikan prinsip Qaulan Marufan, Layyinan, Balighan, Kariman, dan Sadidan dalam interaksi sosial dan ekonomi selama kegiatan berlangsung. Komunikasi yang sopan, jujur, lembut, dan menyentuh hati menjadi kunci dalam menjaga harmoni sosial. Tradisi ini bertahan karena adanya pewarisan nilai-nilai Islam melalui interaksi sosial dan pendidikan adab dalam keluarga. Pesta Tapai terbukti menjadi sarana penguatan spiritualitas dan solidaritas masyarakat di tengah tantangan zaman.
Copyrights © 2025