Abstrak Permasalahan abrasi pantai di beberapa wilayah yang ada di Indonesia menjadi salah satu fenomena alam yang secara alami terjadi, fenomena abrasi pantai yang terjadi di sepanjang wilayah pesisir Bengkulu, khususnya pada ruas jalan negara (Bintunan - Lais). Metode yang digunakan meliputi survei in situ dan wawancara dengan masyarakat setempat untuk mengumpulkan data mengenai kejadian abrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arus laut dominan bergerak ke arah Selatan Tenggara dengan kecepatan rata-rata 0,81 m/s, yang berkontribusi pada proses transportasi sedimen. Tinggi gelombang yang terukur mencapai 2,3 m pada saat pasang, yang mempercepat proses abrasi. Selain itu, analisis sedimentasi menunjukkan bahwa jenis partikel dominan adalah pasir halus, dengan laju sedimentasi berkisar antara 25,16-34,25 mg/cm³/det. Penelitian ini menekankan pentingnya pengelolaan pantai yang berkelanjutan untuk mengurangi dampak abrasi dan melindungi infrastruktur yang ada. Kata kunci: Abrasi, Oceanografi, Pesisir Bengkulu Abstract The problem of coastal abrasion in several regions in Indonesia is one of the natural phenomena that naturally occurs, the phenomenon of coastal abrasion that occurs along the coastal areas of Bengkulu, especially on the state road (Bintunan - Lais). The methods used include in situ surveys and interviews with local communities to collect data on abrasion events. The results showed that the dominant ocean currents moved towards South-Southeast with an average speed of 0,81 m/s, which contributed to the sediment transportation process. The measured wave height reaches 2,3 m at high tide, which accelerates the abrasion process. In addition, sedimentation analysis showed that the dominant particle type was fine sand, with sedimentation rates ranging from 25,16-34,25 mg/cm³/det. This research emphasizes the importance of sustainable beach management to reduce the impact of abrasion and protect existing infrastructure. Keywords: Abrasion, Oceanography, Coastal Bengkulu
Copyrights © 2025