Penggunaan pestisida yang tidak tepat akan menimbulkan dampak negatif seperti residu pestisida pada komoditi pertanian seperti komoditi jenis sayuran, yang dikonsumsi mentah sebagai lalapan. Ini terjadi karena petani menggunakan pestisida yang tidak sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada label kemasan. Petani melakukan penyemprotan berkisar antara 3-6 kali dalam satu kali masa tanam sesuai dengan jenis hama penganggu. Penelitian ini bertujuan mengetahui penurunan residu pestisida yang paling efektif di antara metode penurunan residu pestisida pada buah jeruk (Citrus Sinesis). Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan pendekatan true eksperimental menggunakan desain pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Sampel pada penelitan ini adalah buah jeruk (Citrus Sinesis). Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Chocran-Q untuk mengetahui hipotesis efektivitas penurunan residu pestisida pada buah jeruk (Citrus Sinesis). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil uji efektivitas penurunan residu pestisida pada perlakuan merendam dengan air panas mengalami penurunan paling besar yaitu sebesar 95,494%. Nilai hasil uji Chocran-Q pada penurunan residu pestisida adalah 0,046 < 0,05, sehingga terdapat efektivitas penurunan residu pestisida pada buah jeruk (Citrus Sinesis). Sehingga, dapat disimpulkan efektivitas penurunan, residu pestisida yang paling efektif terdapat pada perlakuan perendaman dengan air panas.
Copyrights © 2025