Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EDUKASI PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENGGUNAAN PESTISIDA Susanto, Beni Hari; Wahyuni, Ike Dian
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paparan penggunaan pestisida dapat berisiko secara langsung dan terjadi tidak hanya saat melakukan penyemprotan, tetapi  dapat pula terjadi pada proses pencampuran hingga saat setelah melakukan penyemprotan. Minimnya kesadaran petani untuk mengaplikasikan alat pelindung diri (APD) saat menggunakan pestisida sehingga terjadi keracuna yang menjadi salah satu faktor yang sangat berisiko. Analisis situasi Penggunaan pestisida intensif dan tidak prosedural dan tidak efektif. Pemakaian pestisida yang tidak prosedural menjadi salah satu faktor yang ada dalam diri petani, yaitu anggapan dan pengertian yang kurang terhadap pemakaian  pestisida sesuai anjuran yang masih salah atau rendah. Kegiatan ini adalah memberikan edukasi terhadap perilaku petani pengguna pestisida dalam mengaplikasikan penggunaan pestisida di lapangan (lahan). Pemecahan masalah yang diberikan oleh tim pelaksana yaitu memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara pemakaian alat pelindung diri, kepada kelompok tani. Hasil pelaksananaan pemberian materi dan pelatihan tentang penggunaan alat pelindung diri (APD) di hadiri 35 peserta dalam satu kelompok tani. didapatkan hasil sebelum pelaksanaan pemberian materi dan pelatihan sebanyak 18 orang pada tingkat cukup dan 17 orang pada tingkatan kurang. Setelah dilakukan edukasi maka sebanyak 29 orang  di kategori baik dan 6 orang di kategori cukup. 
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGANTANG KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Ike Dian Wahyuni; Beni Hari Susanto
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 9, No 1 (2021): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jkm.v9i1.808

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah metode perubahan perilaku sanitasi dan sanitasi dengan memberdayakan masyarakat melalui penggunaan metode pemicu. Ketika masyarakat tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau buang air besar sembarangan (ODF), harus ada kondisi sanitasi yang menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) guna percepatan Pilar 1 di wilayah kerja Puskesmas Ngantang Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan rancangan studi kasus secara keseluruhan, termasuk 11 terdakwa, dimana 1 orang adalah direktur pelayanan kesehatan, 1 direktur kesehatan masyarakat, 1 kesehatan lingkungan, departemen kesehatan dan olah raga, dan 2 departemen kesehatan. Pengawas. Puskesmas, 2 Puskesmas penanggung jawab proyek, 2 Camat dan 2 warga, termasuk 1 pemimpin alami dan 1 warga biasa dalam proses pemicuan kegiatan di setiap wilayah. Hasil penelitian pelaksanaan program STBM Pilar 1 ini yaitu proses peningkatan kebutuhan sanitasi, proses peningkatan penyediaan akses sanitasi, masyarakat, proses penciptaan lingkungan yang kondusif, dan lintas sektor. Dalam hal ini, semua kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik karena sumber daya manusia yang melimpah dan tim STBM. Kesimpulannya program STBM Pilar 1 Jalan Ngantang sudah sangat baik
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA KEBAKARAN PADA KEPALA KELUARGA KELURAHAN GADANG KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Beni Hari Susanto; Ike Dian Wahyuni
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebakaran dapat mengancam jiwa dan menimbulkan kerugian material dan sosial, sehingga hal ini mengindikasikan perlunya meningkatkan kewaspadaan proteksi kebakaran. Pada tahun 2019, terjadi 128 kebakaran di berbagai wilayah Kota Malang. Berdasarkan data yang terkumpul, dari lima ruas jalan di Kota Malang, Kecamatan Sukun merupakan ruas jalan yang paling sering terkena bencana dengan 36 titik kebakaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kesiapsiagaan kebakaran. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Sampel penelitian menggunakan teknik random sampling dengan jumlah 77 responden. Uji analisis menggunakan chi-square untuk menganalisis hasil penelitian mengetahui pengaruh pengetahuan kepala keluarga tentang persiapan bencana kebakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kepala rumah tangga memiliki tingkat pengetahuan baik (88,3%) dan tingkat kesiapan kebakaran baik (68,3%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan bencana = 0,02 (ρ<0,05). Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan baik dengan kesiapsiagaan kebakaran.
PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGANTANG KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG Ike Dian Wahyuni; Beni Hari Susanto
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2020 "Peranan Strategis Teknologi Dalam Kehidupan di Era New Normal"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Wilayah Kerja Puskesmas Ngantang Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sanitasi total adalah kondisi ketika suatu komunitas tidak buang air besar sembarangan (BABS) atau Open Defecation Free (ODF). Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif menggunakan design penelitian studi kasus tunggal holistik, Informan penelitian sebanyak 9 informan yang meliputi 1 orang Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga, 1 orang Kepala Dinas Kesehatan, 1 orang Kepala Kesehatan Masyarakat, 1 orang Kepala Puskesmas, 1 orang penanggung jawab program di Puskesmas, 1 orang Camat, dan 1 orang warga yang meliputi 1 natural leader dari proses kegiatan pemicuan dan 1 warga biasa.Hasil penelitian pelaksanaan program STBM Pilar 1 ini yaitu proses peningkatan kebutuhan sanitasi, proses peningkatan penyediaan akses sanitasi, masyarakat, proses penciptaan lingkungan yang kondusif, dan lintas sektor. Dalam hal ini semua kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik karena SDM terpenuhi dan adanya tim STBM. Disimpulkan bahwa program STBM Pilar 1 di kecamatan ngantang sudah cukup baik.
MODIFIKASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENJERNIHAN AIR LAYAK PAKAI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN MULYOREJO KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Beni Hari Susanto; Ike Dian Wahyuni
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan air bersih yang dialami oleh sebagaian besar masyarakat di Indonesia, juga di alami oleh masyarakat Kelurahan Mulyorejo Kecamatan sukun Kota Malang dimana air sumur yang digunakan masyarakat sebagai sumber air umumnya tidak memenuhi syarat untuk digunakan baik untuk keperluan rumah tangga dan air  minum. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra dari puskesmas adalah dilakukannya edukasi dengan cara memberikan penyuluhan dan  pelatihan teknologi  tepat  guna  untuk  mengolah  air  yang  kurang layak  menjadi  air  layak  pakai. Hasil pelaksananaan pemberian penyuluhan, workshop/pelatihan dan pendampingan penyuluhan  dan  pelatihan  teknologi  tepat  guna  untuk  mengolah  air  yang  kurang layak  menjadi  air  layak  pakai di hadiri 50 peserta. Kegiatan edukasi telah dilakukan oleh Tim pelaksana dapat menjadi solusi dan informasi bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih untuk sehari-hari oleh masyarakat kelurahan mulyorejo.
PENGARUH FAKTOR INTERNAL TERHADAP KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PETANI GARAM DI KABUPATEN SUMENEP Globila Nurika; Beni Hari Susanto
Journal of Public Health Research and Community Health Development Vol. 3 No. 1 (2019): Oktober
Publisher : Sekolah Ilmu Kesehatan Dan Ilmu Alam (SIKIA), Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jphrecode.v3i1.14281

Abstract

Dermatitis Kontak Iritan (DKI) adalah peradangan pada kulit atau respons non-spesifik kulit terhadap berbagai kerusakan kimia dengan melepaskan mediator inflamasi terutama dari sel-sel epidermis. Zat iritan seperti deterjen, berbagai pelarut, asam, basa, cairan bercampur logam, kosmetik, minyak oles bahkan substansi topikal dapat bekerja bersama untuk merusak kulit dengan cara memindahkan minyak, pelembab dari lapisan terluar, membiarkan iritan masuk lebih dalam dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut dengan cara memicu proses inflamasi.Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor internal terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada petani garam Desa Karanganyar Kabupaten Sumenep. Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dan prosedur pengambilan sampel menggunakan simple random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 61 responden. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuisioner serta lembar observasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa data regresi berganda secara univariat dan bivariat (uji simultan F dan parsial T) dengan tingkat kepercayaan atau nilai 95% atau (0,05). Berdasarkan hasil analisa uji statistik, didapatkan bahwa ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu, nilai F=58,939 dengan tingkat signifikan uji tabel F SPSS <(ɑ=2,37). Nilai parsial T faktor usia (20,145), personal hygiene (13,381), alat pelindung diri (10,448), durasi kerja (8,784) dan masa kerja (2,576) dengan taraf signifikan uji tabel T SPSS<(ɑ=1,999). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah faktor internal serempak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian dermatitis kontak iritan pada petani garam Desa Karanganyar Kabupaten Sumenep. 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DERMATITIS KONTAK MELALUI SARANA AIR BERSIH DI DESA KARANGNONGKO KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG Beni Hari Susanto; Ike Dian Wahyuni
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2022 Transisi Global dalam Mencapai SDGs 2030
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan air bersih yang dialami oleh sebagaian besar masyarakat di Indonesia, juga di alami oleh masyarakat Di Desa Karangnongko Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. sejak bulan Januari hingga September tahun 2021, penyakit dermatitis kontak menjadi salah satu penyakit yang paling sering terjadi di wilayah kerja Puskesmas Poncokusumo dengan jumlah kejadian dermatitis kontak sebanyak 123 kasus. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat dan mitra dari puskesmas adalah dilakukannya edukasi pencegahan dermatitis kontak melalui sarana air bersih. Hasil pelaksananaan edukasi dan pendampingan penyuluhan. Kegiatan edukasi telah dilakukan oleh Tim pelaksana dapat menjadi solusi dan informasi bagi masyarakat dalam pencegahan dermamtitis kontak melalui sarana air bersih. 
HUBUNGAN ERGONOMI DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA DI CV X KOTA MALANG Wisty Claudya; Beni Hari Susanto; Septia Dwi Cahyani
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i1.13762

Abstract

Occupational health and safety (K3) aims to protect workers from occupational diseases. One of the occupational diseases that can appear at any time is Musculoskeletal Disorder (MSDs). Musculoskeletal Disorder complaints are caused by ergonomic factors, namely the wrong working posture. The purpose of this study was to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. The research design used observational analytic with a cross-sectional approach. The sample in this study consisted of 36 respondents with using random sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Analysis of the results of the study used the Spearman rank test to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder Complaints. Based on the results of the study, it was found that the risk data for sitting work postures of respondents got 9 people with high results and 27 people with moderate results. While the results of respondents who experienced high Musculoskeletal Disorder were 12 people and those who experienced moderate Musculoskeletal Disorder were 24 people. The results showed that there was a significant relationship between work posture and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05) and there was a relationship between length of work and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05). It can be concluded that there is a relationship between working posture and length of work on Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. Occupational health and safety (K3) aims to protect workers from occupational diseases. One of the occupational diseases that can appear at any time is Musculoskeletal Disorder (MSDs). Musculoskeletal Disorder complaints are caused by ergonomic factors, namely the wrong working posture. The purpose of this study was to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. The research design used observational analytic with a cross-sectional approach. The sample in this study consisted of 36 respondents with using random sampling technique based on inclusion and exclusion criteria. Analysis of the results of the study used the Spearman rank test to determine the relationship between ergonomics and Musculoskeletal Disorder Complaints. Based on the results of the study, it was found that the risk data for sitting work postures of respondents got 9 people with high results and 27 people with moderate results. While the results of respondents who experienced high Musculoskeletal Disorder were 12 people and those who experienced moderate Musculoskeletal Disorder were 24 people. The results showed that there was a significant relationship between work posture and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05) and there was a relationship between length of work and complaints of Musculoskeletal Disorders (p=0.000<0.05). It can be concluded that there is a relationship between working posture and length of work on Musculoskeletal Disorder complaints among workers at CV. X City of Malang. Kesehatan dan keselamatan kerja(K3) bertujuan untuk melindungi pekerja dari penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang dapat muncul sewaktu waktu adalah Muskuloskeletal Disorder (MSDs). Keluhan Muskuloskeletal Disorder diakibatkan oleh faktor ergonomi, yaitu postur kerja yang salah. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan ergonomi dengan keluhan Musculoskeletal Disorder pada pekerja di CV. X Kota Malang. Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 36 responden dengan menggunakan teknik random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa hasil penelitian menggunakan uji rank Spearman untuk mengetahui hubungan ergonomi dengan Keluhan Muskuloskeletal Disorder. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan data risiko postur kerja duduk responden mendapatkan hasil tinggi sebanyak 9 orang dan hasil sedang sebanyak 27 orang. Sementara hasil dari responden yang mengalami Musculoskeletal Disorder tinggi sebanyak 12 orang dan yang mengalami Musculoskeletal Disorder sedang sebanyak 24 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (p=0,000<0,05) dan terdapat hubungan lama kerja dengan keluhan Musculoskeletal Disorders (p= 0,000<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan postur kerja dan lama kerja terhadap keluhan Muskuloskeletal Disorder pada pekerja di CV. X Kota Malang.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Konstruksi di PT ”X” Iin Cahyo Devianti; Irfany Rupiwardani; Beni Hari Susanto
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v2i2.1579

Abstract

ABSTRAK Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi diri yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Latar Belakang Terdapat faktor internal dan faktor ekternal yang dapat mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada pekerja konstruksi. Penyumbang data kecelakaan terbesar ke-2 di DISNAKER Jawa Timur adalah kecelakaan kerja di Perusahaan konstruksi, hal ini disebabkan rendahnya kesadaran pekerja terhadap penggunaan alat pelindung diri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang diteliti adalah seluruh pekerja konstruksi di PT. X sebanyak 200 orang, dengan jumlah sampel 67 orang. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Hasil: Dari hasil penelitian yang menggunakan analisis univariat dan multivariat didapatkan faktor masa kerja terhadap kepatuhan penggunaan APD (p-value = 0,005), pendidikan (p-value = 0.008), pengetahuan (p-value = 0.029), perilaku (p-value = 0,029), HSE inspection (p-value = 0,017), kenyamanan APD (p-value = 0,025), serta faktor yang bukan merupakan faktor yang mempengaruhi terhadap kepatuhan penggunaan APD adalah usia (p = 0,113), fasilitas K3 (p-value = 0.307 ) dan kebijakan APD (p-value = 0.783). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan penggunaan APD pada pekerja konstruksi yaitu dari faktor internal pendidikan,pengetahuan,perilaku,HSE inspection, dan kenyamanan APD.Untuk itu disarankan perlu adanya pengawasan yang lebih tegas dan sanksi dalam penerapan pengawasan tentang kepatuhan penggunaan APD agar angka kecelakaan kerja dapat di turunkan.
PENGARUH LAMA PAPARAN GAS HIDROGEN SULFIDA (H2S), PENGETAHUAN DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TERHADAP GANGGUAN PERNAPASAN PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUPIT URANG KOTA MALANG Faidatul Utami; Beni Hari Susanto; Rudy Joegijantoro
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.16432

Abstract

Tempat pembuangan akhir sampah mempunyai fungsi yang sangat penting, namun dapat menimbulkan dampak negatif yaitu menurunnya kualitas lingkungan karena tumpukan sampah menghasilkan berbagai polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara. Salah satu pencemar yang dihasilkan adalah gas Hidrogen Sulfida (H2S). Salah satu kelompok yang berisiko terkena gangguan pernapasan adalah pemulung yang bekerja di TPA. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama paparan gas Hidrogen Sulfida (H2S) dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) terhadap gangguan pernapasan pada pemulung di TPA Supit Urang Kota Malang. Desain penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik observasional menggunakan rancangan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah 60 responden yang diambil menggunakan metode random sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Uji pengaruh lama paparan dan penggunaan alat pelindung diri (APD) menggunakan uji regresi ordinal.Hasil uji statistik menunjukkan 2 variabel berpengaruh terhadap gangguan pernapasan yaitu lama paparan H2S (p = 0.035), dan perilaku penggunaan APD (p=0.001). Variabel yang tidak berpengaruh yaitu pengetahuan tentang APD dengan nilai (p=0.476). Sementara hasil dari responden yang mengalami  gangguan pernapasan  rendah sebanyak 0 responden, gangguan pernapasan sedang 41 responden dan  yang mengalami gangguan pernapasan tinggi sebanyak 19 responden.