Ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) sebanyak enam kali selama masa kehamilan. Namun, di wilayah kerja Puskesmas Alak, tingkat pemanfaatan pelayanan ANC masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2024. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III yang berjumlah 130 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk melihat adanya hubungan antara masing-masing faktor terhadap pemanfaatan pelayanan ANC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden kurang memanfaatkan pelayanan ANC (<6 kali kunjungan) sebanyak 21 orang (38,2%), sedangkan yang memanfaatkan sebanyak 34 orang (61,8%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p = 0,003), paritas (p = 0,009), dan dukungan keluarga (p = 0,006) dengan pemanfaatan pelayanan ANC. Ibu hamil dengan pendidikan tinggi, paritas rendah (primipara), dan dukungan keluarga yang baik lebih banyak memanfaatkan pelayanan ANC. Sementara itu, variabel jarak tempat tinggal (p = 0,300), ketersediaan fasilitas kesehatan, dan dukungan tenaga kesehatan (p = 0,150) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan ANC. Keluarga, diharapkan dapat lebih proaktif dalam mendampingi dan memberikan dukungan kepada ibu hamil. Keterlibatan keluarga terbukti berpengaruh besar dalam mendorong ibu melakukan pemeriksaan ANC secara lengkap. Dukungan ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga perhatian, motivasi, serta kesiapan untuk mendampingi ibu ke fasilitas kesehatan.
Copyrights © 2025