Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Jalur Pengaruh Faktor Prediktor Terhadap Length Of Stay (LOS) Pasien Diabetes Melitus Tipe II pada Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Ruteng Lungan, George E.; Syamruth , Yendris K.; Mado, Fransiskus G.
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 2 (2025): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i2.9236

Abstract

Latar Belakang: Dari survei awal diketahui rata-rata LOS pasien DM tipe 2 di RSUD Ruteng pada tahun 2023 adalah ≤ 5 hari. Jika dibandingkan dengan standar, rata-rata LOS pasien DM tipe II di RSUD Ruteng masih masuk dalam kategori lama perawatan. Faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien adalah status gizi (diukur dengan IMT), Kadar Gula Darah Sewaktu (KGDS), dan Usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Usia dan IMT terhadap KGDS serta dampaknya terhadap LOS pasien DM tipe II di RSUD Ruteng tahun 2023. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional untuk menganalisis hubungan langsung dan tidak langsung antara faktor prediktor dengan LOS menggunakan analisis jalur. Data diperoleh dari rekam medis pasien dengan jumlah populasi sebanyak 260 dokumen. Teknik pengambilan sampelnya adalah simple random sampling, dan dari perhitungan diperoleh 111 sampel. Hasil: Terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan IMT terhadap LOS melalui KGDS (z Sobel = 2.64, p=0.008), KGDS berpengaruh signifikan terhadap LOS (t=9.82, p=0.000), IMT berpengaruh signifikan terhadap KGDS (t=4.46, p= 0.001), dan tidak terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan usia terhadap LOS melalui KGDS (z Sobel = 0.82, p=0.40). Simpulan: KGDS berhasil memediasi pengaruh IMT terhadap LOS sehingga menghasilkan IMT berpengaruh signifikan terhadap LOS melalui RBS. Sebaliknya RBS tidak berhasil memediasi pengaruh Age terhadap LOS sehingga mengakibatkan Age tidak berpengaruh signifikan terhadap LOS melalui RBS.
Analisis Implementasi Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital di Indonesia: Studi Kasus di Kabupaten Kupang Riwu, Only Ivonila; Marni, Marni; Handoyo, Nikolas E.; Weraman, Pius; Mado, Fransiskus G.
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 4 (2025): Agustus 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i4.2006

Abstract

Rendahnya cakupan skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir di Indonesia, termasuk di Kabupaten Kupang, berisiko meningkatkan angka keterlambatan diagnosis dan kecacatan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi Program SHK berdasarkan Permenkes No.78 Tahun 2014 di Kabupaten Kupang. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif analitik dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion terhadap 15 informan dari Dinas Kesehatan dan RSUD Naibonat. Analisis data dilakukan menggunakan pendekatan thematic analysis dengan triangulasi sumber dan metode untuk menjaga validitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan SHK masih menghadapi kendala pada aspek input (SDM belum terlatih, logistik terbatas), proses (perencanaan dan koordinasi belum maksimal), dan output (cakupan skrining masih rendah). Belum adanya regulasi teknis daerah serta lemahnya jejaring antarinstansi turut memengaruhi efektivitas pelaksanaan program. Kesimpulannya, implementasi Program SHK di Kabupaten Kupang belum berjalan optimal dan memerlukan penguatan dalam aspek sumber daya, tata kelola, serta kebijakan pendukung.
Kepatuhan Perawat terhadap SOP Pemasangan Infus di Unit Gawat Darurat: Studi Cross–Sctional di Rumah Sakit Umum di Kupang, Indonesia Siallagan, Firman Mangara Tua; Roga, Anderias Umbu; Mado, Fransiskus G.; Adu, Apris; Weraman, Pius
Jurnal Promotif Preventif Vol 8 No 4 (2025): Agustus 2025: JURNAL PROMOTIF PREVENTIF
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/jpp.v8i4.2041

Abstract

Kepatuhan perawat terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan aspek krusial dalam menjamin keselamatan dan mutu pelayanan kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan perawat terhadap SOP pemasangan infus di IGD RSU Mamami Kota Kupang. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross – sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 25 perawat yang diambil secara total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner tertutup dan observasi langsung, serta dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan (p=0,820) dan masa kerja (p=0,443) dengan kepatuhan perawat. Sebaliknya, terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan (p=0,019), beban kerja (p=0,035), sikap (p=0,025), dan dukungan sesama perawat (p=0,025) dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan SOP pemasangan infus. Penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan pengetahuan, sikap positif, dan kerja sama antarperawat untuk mendukung kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan.
DETERMINAN KELELAHAN KERJA PADA PETANI UBI DI DESA NDETUNDORA 3 KECAMATAN ENDE Geru, Mariana Wadhi Songo; Ruliati, Luh Putu; Mado, Fransiskus G.; Purimahua, Sintha Lisa
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45690

Abstract

Kelelahan kerja adalah suatu keadaan yang dialami oleh setiap pekerja yang mengakibatkan menurunnya produktivitas dan kemampuan kerja sehingga pekerja merasa tidak sanggup lagi untuk melakukan suatu aktivitas. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jam kerja, beban kerja, sikap kerja, kebiasaaan merokok, dan perilaku ketidakpatuhan dalam penggunaan APD. Petani merupakan salah satu sektor informal yang rentan mengalami kelelahan kerja yang diakibatkan jam kerja yang panjang, beban kerja fisik yang berat dan sikap kerja yang tidak alamiah yang dapat menurunkan produktivitas kerja dan risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan kelelahan kerja pada Petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelompok petani ubi dengan jumlah sampel sebanyak 58 orang yang dipilih menggunakan teknik proporsional. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara variabel jam Kerja (p=0,001), beban Kerja (p=0,040), dan sikap Kerja (p=0,035) dengan kelelahan kerja pada petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Sedangkan variabel kebiasaan merokok (p=0,061) dan penggunaan APD (p=0,072) tidak ada hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja pada petani Ubi di Desa Ndetundora 3 Kecamatan Ende. Oleh karena itu, petani perlu memperhatikan waktu istirahat di sela pekerjaan dan melakukan peregangan untuk memulihkan otot-otot kerja yang lelah dan kram akibat jam kerja yang panjang dan sikap kerja yang tidak sesuai sebagai upaya dalam mencegah kejadian kelelahan kerja dan bisa meningkatkan produktivitas kerja.Kata Kunci : Beban Kerja, Jam Kerja, Kelelahan Kerja, Sikap Kerja, Daftar Pustaka : 30 (2019-2023)
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS OESAPA Lahur, Florensia Anggeli; Mado, Fransiskus G.; Nayoan, Christina R.; Littik, Serlie K. A.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46025

Abstract

Pemanfaatan pelayanan kesehatan memiliki peran penting dalam pengendalian hipertensi, mulai dari deteksi dini, edukasi kesehatan, pengobatan, hingga pemantauan berkala. Namun, pemanfaatan layanan ini oleh penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Oesapa masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Oesapa. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penderita hipertensi yang tercatat dalam rekam medis Puskesmas Oesapa pada tahun 2024 sebanyak 3.186 orang. Sampel sebanyak 94 orang dipilih dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 94 responden ditemukan sebagian besar responden tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan 54,3% dibandingkan responden yang memanfaatkan pelayanan kesehatan 45,7%. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan signifikan antara variabel usia (p=0,022), kepemilikan assuransi kesehatan (p=0,035), dukungan keluarga (p=0,000), dan persepsi sakit (p=0,000) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Oesapa. Penderita usia lanjut lebih banyak yang memanfatkkan pelayanan karena mendapatkan dukungan keluarga dan persepsi sakit hipertensi sangat baik. Sedangkan variabel jenis kelamin (p=0,972), peran tenaga kesehatan (p=0,268), dan aksesbilitas (p=0,782) tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi di Puskesmas Oesapa. Pihak Puskesmas Oesapa diharapkan dapat mengembangkan strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan penderita hipertensi melalui pendekatan yang edukatif dan partisipatif dengan melibatkan keluarga. memberikan edukasi tidak hanya kepada penderitanya, tetapi juga kepada keluarga agar mereka dapat berperan aktif dalam mengingatkan dan mendukung penderita untuk melakukan kontrol rutin.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ALAK TAHUN 2024 Engge, Elisabeth Tresia; Mado, Fransiskus G.; Nayoan, Christina R.; Littik, Serlie K. A.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46049

Abstract

Ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan antenatal care (ANC) sebanyak enam kali selama masa kehamilan. Namun, di wilayah kerja Puskesmas Alak, tingkat pemanfaatan pelayanan ANC masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan ANC pada ibu hamil di Puskesmas Alak tahun 2024. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II dan III yang berjumlah 130 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square untuk melihat adanya hubungan antara masing-masing faktor terhadap pemanfaatan pelayanan ANC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden kurang memanfaatkan pelayanan ANC (<6 kali kunjungan) sebanyak 21 orang (38,2%), sedangkan yang memanfaatkan sebanyak 34 orang (61,8%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan (p = 0,003), paritas (p = 0,009), dan dukungan keluarga (p = 0,006) dengan pemanfaatan pelayanan ANC. Ibu hamil dengan pendidikan tinggi, paritas rendah (primipara), dan dukungan keluarga yang baik lebih banyak memanfaatkan pelayanan ANC. Sementara itu, variabel jarak tempat tinggal (p = 0,300), ketersediaan fasilitas kesehatan, dan dukungan tenaga kesehatan (p = 0,150) tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan pelayanan ANC. Keluarga, diharapkan dapat lebih proaktif dalam mendampingi dan memberikan dukungan kepada ibu hamil. Keterlibatan keluarga terbukti berpengaruh besar dalam mendorong ibu melakukan pemeriksaan ANC secara lengkap. Dukungan ini tidak hanya berupa materi, tetapi juga perhatian, motivasi, serta kesiapan untuk mendampingi ibu ke fasilitas kesehatan.
GAMBARAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER DI PUSKESMAS WAE NAKENG KABUPATEN MANGGARAI BARAT Eda, Maria Gunasti; Dodo, Dominirsep O.; Rahayu, Tanti; Mado, Fransiskus G.
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.47600

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yang masih tinggi menjadi indikator bahwa pelayanan kesehatan primer masih menghadapi tantangan dalam mencapai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diharapkan. Sebagai respons, Puskesmas Wae Nakeng ditunjuk sebagai pelaksana kebijakan Integrasi Layanan Primer (ILP) yang bertujuan untuk mentransformasi layanan kesehatan yang terfragmentasi menjadi sistem yang terintegrasi berdasarkan pendekatan siklus hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi kebijakan ILP dari perspektif tenaga kesehatan sebagai pelaksana di lini terdepan, dengan menggunakan kerangka Consolidated Framework for Implementation Research (CFIR), serta mengevaluasi capaian implementasinya berdasarkan indikator implementation outcome yang mencakup adopsi, implementasi, dan keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam semi-terstruktur, observasi partisipatif, studi dokumentasi, dan diskusi kelompok terarah (FGD) terhadap informan yang dipilih secara purposif, yaitu kepala puskesmas, koordinator klaster, dan tenaga pelaksana layanan. Analisis data dilakukan secara tematik berdasarkan domain CFIR dan indikator hasil implementasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan ILP di Puskesmas Wae Nakeng berjalan dengan baik. Keberhasilan didukung oleh keunggulan relatif dari intervensi, kolaborasi lintas sektor yang kuat, kesiapan organisasi, serta kemampuan adaptif dan sikap proaktif tenaga kesehatan. Proses implementasi berlangsung secara partisipatif dan terstruktur. Tingkat adopsi dan penerimaan terhadap program tinggi, pelaksanaan berlangsung secara konsisten, serta terdapat potensi keberlanjutan yang kuat. Namun, tantangan tetap ada pada keterbatasan sarana prasarana dan rendahnya partisipasi masyarakat. Implementasi kebijakan ILP di Puskesmas Wae Nakeng menunjukkan keberhasilan baik dari sisi struktur maupun operasional. Dukungan lintas sektor, kesiapan organisasi, dan kapasitas tenaga kesehatan menjadi kunci utama. Meski demikian, diperlukan penguatan fasilitas dan strategi pemberdayaan masyarakat untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang. Kata kunci : CFIR, Implementasi Kebijakan ILP, Implementation Outcome Daftar Pustaka : 60 (2021-2025)