Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap sistem pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus (DM). Salah satu komplikasi yang paling sering memerlukan perawatan adalah ulkus diabetikum (Diabetic Foot Ulcer/DFU). Selama pandemi, adanya pembatasan sosial dan kekhawatiran tertular virus membuat sebagian besar pasien menunda atau enggan mengakses layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah kunjungan pasien dengan ulkus diabetikum sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif komparatif, menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien ulkus diabetikum pada dua periode, yaitu enam bulan sebelum pandemi (September 2019–Februari 2020) dan enam bulan pertama masa pandemi (April–September 2020). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji t-test independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kunjungan dari 45 pasien sebelum pandemi menjadi 34 pasien saat pandemi. Hasil uji t menunjukkan nilai signifikan (t hitung = 2,296 > t tabel = 1,994), yang menunjukkan perbedaan yang bermakna. Mayoritas pasien berusia 46–55 tahun dan berjenis kelamin perempuan, dengan lokasi ulkus paling sering berada di ekstremitas bawah. Selain itu, terjadi peningkatan angka kematian dari 0% pada masa pra-pandemi menjadi 8,8% saat pandemi. Kesimpulannya, pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap penurunan angka kunjungan pasien ulkus diabetikum serta peningkatan angka mortalitas pada kelompok pasien tersebut.
Copyrights © 2025