Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI WADUK PUSONG SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR DI KOTA LHOKSEUMAWE KABUPATEN ACEH UTARA Khatab Khatab
Jurnal Teknik Sipil USU Vol 2, No 3 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL USU VOLUME 2 NO.3 TAHUN 2013
Publisher : Jurnal Teknik Sipil USU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.765 KB)

Abstract

ABSTRAK Permasalahan banjir bukanlah persoalan yang sederhana, banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Misalnya faktor permasalahan drainase dalam perencanaan ini antara lain, pertambahan debit banjir, penyempitan dan pendangkalan saluran akibat desakan permukiman dan endapan sedimen, permasalahan sampah. Dalam evaluasi Waduk Pusong sebagai upaya pengendali banjir ini yang pertama dilakukan adalah pengumpulan data sekunder dari instansi terkait, seperti data curah hujan, data iklim, data tampungan waduk dan gambar-gambar teknik yang menunjang dalam penulisan. Data-data tersebut digunakan dalam analisa hidrologi dan menghitung kapasitas waduk. Data analisa debit banjir rencana periode ulang tahunan menggunakan perhitungan data curah hujan yang diperoleh dari Badan Meteorologi Kota Lhokseumawe dengan menggunakan metode distribusi Normal, distribusi Log Normal, distribusi Log Person III, distribusi Gumbel. Berdasarkan hasil evaluasi Waduk Pusong sebagai upaya pengendali bajir, waduk masih bisa menampung air yang masuk ke waduk tersebut baik dari aliran drainase maupun curah hujan yang langsung jatuh ke waduk tersebut dengan kapasitas tampungan Waduk Pusong sebesar 850.000 m3 sedangkan debit maksimal yang masuk ke waduk tersebut sebasar 364.887,9 m3. Sedangkan dari drainase daerah yang sering terjadi banjir juga masih sanggup menampung air yang masuk ke drainase dengan kapasitas rata-rata debit existing drainase 2,657 m3/det sedangkan debit rencana drainase maksimum 1,664 m3/det maka drainase daerah terjadinya banjir masih sanggup memenuhi debit yang ada. Kata kunci : Waduk, Kapasitas Drainase, Kapasitas Waduk
Perbandingan Pasien Ulkus Diabetikum Sebelum Dan Saat COVID-19 DI RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh Ananda, Cut Noriza; Rizal, Fakhrul; Khatab, Khatab
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 8 (2025): Volume 12 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i8.17673

Abstract

Pandemi COVID-19 memberikan dampak signifikan terhadap sistem pelayanan kesehatan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis seperti Diabetes Mellitus (DM). Salah satu komplikasi yang paling sering memerlukan perawatan adalah ulkus diabetikum (Diabetic Foot Ulcer/DFU). Selama pandemi, adanya pembatasan sosial dan kekhawatiran tertular virus membuat sebagian besar pasien menunda atau enggan mengakses layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan jumlah kunjungan pasien dengan ulkus diabetikum sebelum dan saat pandemi COVID-19 di RSUD Meuraxa Banda Aceh. Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif komparatif, menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien ulkus diabetikum pada dua periode, yaitu enam bulan sebelum pandemi (September 2019–Februari 2020) dan enam bulan pertama masa pandemi (April–September 2020). Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji t-test independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah kunjungan dari 45 pasien sebelum pandemi menjadi 34 pasien saat pandemi. Hasil uji t menunjukkan nilai signifikan (t hitung = 2,296 > t tabel = 1,994), yang menunjukkan perbedaan yang bermakna. Mayoritas pasien berusia 46–55 tahun dan berjenis kelamin perempuan, dengan lokasi ulkus paling sering berada di ekstremitas bawah. Selain itu, terjadi peningkatan angka kematian dari 0% pada masa pra-pandemi menjadi 8,8% saat pandemi. Kesimpulannya, pandemi COVID-19 berdampak signifikan terhadap penurunan angka kunjungan pasien ulkus diabetikum serta peningkatan angka mortalitas pada kelompok pasien tersebut.