Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan polikultur sayuran di Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, serta merumuskan strategi untuk mengoptimalkan penerapan sistem pertanian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif. Lokasi penelitian terfokus pada tiga desa sentra pertanian di Kecamatan Konda, dan sampel penelitian terdiri dari 72 petani sayuran yang menerapkan polikultur, dipilih dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, kuesioner, dan observasi lapangan. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi tema terkait faktor pendukung dan penghambat penerapan polikultur, sementara data kuantitatif dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik seperti SPSS atau Microsoft Excel untuk menghitung frekuensi, persentase, dan rata-rata skor dari setiap pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung utama adalah ketersediaan lahan yang cukup, pengetahuan petani, dukungan irigasi, dan keuntungan ekonomi. Sebaliknya, faktor penghambat utama meliputi kesulitan dalam pengaturan waktu tanam dan panen, keterbatasan pelatihan teknis, serta tantangan pasar. Penelitian ini menyarankan untuk memperkuat dukungan penyuluhan pertanian, meningkatkan pelatihan teknis bagi petani, serta memperbaiki sistem pemasaran produk polikultur untuk memaksimalkan keberhasilan penerapan polikultur sebagai strategi pertanian berkelanjutan di Kecamatan Konda.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025