Asap cair terbentuk melalui kondensasi atau pengembunan uap yang dihasilkan dari proses pembakaran, baik secara langsung maupun secara tidak langsung bahan-bahan yang melimpah akan lignin, selulosa, dan hemiselulosa, seperti limbah nilam, tempurung kelapa dan sabut kelapa, serta bahan-bahan lainnya. Namun, penggunaan asap cair sering dianggap tidak praktis dan sulit dalam distribusi serta transportasi. Senyawa fenolik dalam asap cair rentan terhadap oksidasi, sehingga diperlukan teknologi untuk melindungi komponen aktifnya dan mempermudah penanganannya. Salah satu solusi adalah dengan membuat tepung asap cair (liquid smoke powder) melalui enkapsulasi menggunakan kitosan dan maltodekstrin sebagai media pelapis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hasil terbaik dari kadar air (%), yield (%), bulk density (%), pH, Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS), dan pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM). Prosedurnya melibatkan pelarutan kitosan dan maltodekstrin dengan asap cair pada konsentrasi 10%, 20%, dan 30%, kemudian mengeringkannya pada suhu 130°C, 135°C, 140°C, dan 145°C. Campuran tersebut kemudian dioven selama 3 jam. Hasil terbaik untuk kadar air, yield, bulk density, dan pH diperoleh pada konsentrasi maltodekstrin 30% dan suhu 145°C, yang masing-masing sebesar 3,36%, 32%,0,794 gr/ml, dan 4,27. Uji organoleptik dari 10 responen menunjukkan rata-rata kesukaan terhadap aroma, warna, dan tekstur dengan skor 4,8, 4,7, dan 4,5. Kata Kunci: Bulk Density, Kadar Air, Enkapsulasi Kitosan, Maltodekstrin, Limbah padat dari tanaman nilam, Ph, Tepung Asap Cair, Yield.
Copyrights © 2025