This study analyses the slope stability of Ciliwung Riverside in the Kopassus shooting range area, where signs of landslides occurred i.e. broken fence and road pavement on top of the slope. The purpose of this research is to evaluate the slope's safety factor (SF) before and after reinforcement with soil nailing, as well as to examine the effect of variations in length, spacing, and soil nailing’s diameter on the slope's SF. The stability analysis is conducted using the limit equilibrium method through a computer program The slope's SF before reinforcement was 1.16 ≤ 1,5, indicating the need for additional reinforcement. Out of 125 soil nailing variations tested, 61 variations achieved a static SF ≥ 1,5 (ranging from 1,50 to 1,67) and an earthquake SF ≥ 1,1 (ranging from 1,17 to 1,29). The results showed that increasing the borehole diameter and nail length increases the SF, while increasing the nail spacing decreases the SF. The optimal combination was obtained at spacing of 2 meters, nail length of 11 meters, and diameter of 175 mm, resulting in a total nail length of 39 m/m and grout volume of 0,93 m³/m, with a static SF of 1,54 and an earthquake SF of 1,19. Abstrak Penelitian ini menganalisis stabilitas lereng di area lapangan tembak Kopassus, yang mengalami indikasi kelongsoran berupa kerusakan pagar dan jalan aspal di atas kepala lereng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi safety factor (SF) lereng sebelum dan setelah diperkuat dengan soil nailing, dan mengkaji pengaruh variasi panjang, jarak spasi, serta diameter soil nailing terhadap nilai SF lereng. Analisis stabilitas dilakukan dengan menggunakan metode limit equilibrium melalui program komputer. Dari analisis didapatkan bahwa SF lereng sebelum perkuatan adalah 1,16 ≤ 1,5. Kondisi ini menunjukkan bahwa lereng memerlukan perkuatan tambahan. Dari 125 variasi soil nailing yang diuji, 61 variasi memiliki SF statik ≥ 1,5 (antara 1,50 hingga 1,67) dan SF gempa ≥ 1,1 (antara 1,17 hingga 1,29). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar diameter lubang bor dan semakin panjang nail, maka SF lereng meningkat. Sedangkan semakin besar jarak spasi menyebabkan SF menurun. Kondisi optimal didapatkan pada spasi nail 2 m, panjang nail 11 m, dan diameter nail 175 mm dengan SF statik 1,54 dan SF gempa 1,19. Total panjang nail yang dibutuhkan sebesar 39 m/m volume grout 0,93 m3/m.
Copyrights © 2025