Stroke non hemoragik merupakan kegawatdaruratan neurologis yang sering menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial (TIK). Peningkatan TIK memperburuk prognosis pasien dan meningkatkan risiko kematian. Penatalaksanaan awal yang tepat, termasuk posisi semi-Fowler dan terapi oksigen, dapat membantu menurunkan risiko peningkatan TIK, mengetahui efektivitas penerapan posisi semi-Fowler dan terapi oksigen terhadap pencegahan peningkatan TIK pada pasien stroke non hemoragik di IGD RSOJ Pertamina Makassar, studi kasus deskriptif observasional pada seorang pasien stroke non hemoragik yang mengalami sesak napas dan kelemahan ekstremitas, intervensi yang diberikan berupa posisi semi-Fowler (30–45°) dan terapi oksigen 2–3 L/menit melalui kanul nasal. Data dikumpulkan melalui observasi tanda vital, frekuensi napas, saturasi oksigen, dan kondisi neurologis pasien, sebelum intervensi, pasien menunjukkan frekuensi napas 34x/menit dengan saturasi oksigen 96%. Setelah intervensi posisi semi-Fowler dan terapi oksigen selama 30 menit, saturasi oksigen meningkat menjadi 98% dan frekuensi napas menurun menjadi 29x/menit. Kondisi ini menunjukkan stabilisasi respirasi dan menurunnya risiko peningkatan TIK, kesimpulannya Penerapan posisi semi-Fowler dan terapi oksigen terbukti efektif membantu mencegah peningkatan TIK pada pasien stroke non hemoragik. Intervensi ini dapat direkomendasikan sebagai tindakan keperawatan non-farmakologis di instalasi gawat darurat.
Copyrights © 2025