Penelitian ini dilatarbelakangi oleh krisis epistemologis pendidikan Islam yang ditandai dengan dikotomi ilmu agama dan ilmu umum serta lemahnya fungsi pendidikan dalam membentuk individu kritis dan berkarakter. Fazlur Rahman menawarkan epistemologi Islam yang mengintegrasikan wahyu dan akal secara proporsional, sehingga mampu berdialog dengan filsafat kritis kontemporer. Penelitian ini bertujuan mengkaji integrasi pemikiran Rahman dengan epistemologi filsafat kontemporer kritis untuk merumuskan paradigma pendidikan Islam yang lebih relevan dengan tantangan modernitas. Metode penelitian yang digunakan adalah library research dengan analisis terhadap karya Rahman, pemikiran filsafat kritis, serta literatur pendidikan Islam kontemporer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi tersebut menghasilkan paradigma pendidikan Islam yang humanis, kritis, dan kontekstual. Secara teoretis, integrasi ini memperluas epistemologi Islam dengan memasukkan rasionalitas kritis tanpa menanggalkan basis normatif wahyu. Secara praktis, paradigma ini berdampak pada pembentukan mahasiswa yang berkarakter, intelektual, dan memiliki kesadaran sosial. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pemikiran Rahman menawarkan solusi terhadap krisis epistemologis pendidikan Islam Indonesia melalui sintesis tradisi Islam dan metodologi filsafat kritis. Implikasi hasil penelitian ini menegaskan urgensi pendidikan Islam integratif untuk membangun peradaban yang relevan dengan tuntutan zaman.
Copyrights © 2025