Pendahuluan: Anemia pada remaja putri merupakan masalah kesehatan yang umum dan berdampak negatif pada perkembangan fisik serta prestasi akademik. Di Indonesia, prevalensi anemia pada remaja putri mencapai 23% dari populasi. Rendahnya kepatuhan konsumsi TTD menjadi salah satu penyebab utama tingginya prevalensi anemia di kalangan remaja putri.  Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan program pemberian TTD kepada remaja putri melalui Unit Kesehatan Sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada siswi SMA NEGERI 6 SIDRAP. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel terdiri dari 117 siswi kelas X yang dipilih melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner daan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dan dianalisis dengan uji chi square. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan (p value = 0,133), dukungan tenaga kesehatan (p = value 0,320) dan dukungan sekolah (p value = 0323) dengan kejadian anemia. Namun, terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga (p value = 0,037) dengan kejadian anemia. Simpulan: simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki peran penting dalam mengurangi kejadian anemia pada remaja putri. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pihak sekolah dan tenaga kesehatan untuk memperkuat peran keluarga dalam program pencegahan anemia di kalangan remaja.     Introduction: Anemia in adolescents (rematriates) is a common health problem that negatively affects physical development and academic performance. In Indonesia, the prevalence of anemia among adolescent girls reaches 23% of the population. Low adherence to the consumption of blood supplement tablets (TTD) is one of the main causes of the high prevalence of anemia among adolescent girls. To overcome this, the government has launched a program to provide TTD to adolescent girls through the School Health Unit. This study aims to analyze the factors associated with the incidence of anemia in class X students of SMA Negeri 6 SIDRAP students. Method: This study used quantitative method with cross sectional design. The sample consisted of 117 class X students selected through total sampling technique. Data were collected using a questionnaire and examination of hemoglobin (Hb) levels and analyzed using the chi square test. Results: The results of this study showed that there was no significant relationship between the variables of knowledge (p value = 0.133), health worker support (p = value 0.320) and school support (p value = 0323) with the incidence of anemia. However, there was a significant relationship between family support (p value = 0.037) and the incidence of anemia. Conclusion: The conclusion of this study shows that family support has an important role in reducing the incidence of anemia in adolescent girls. This finding is expected to be the basis for schools and health workers to strengthen the role of families in the program.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025