Fenomena rendahnya kesiapan narapidana dalam menghadapi dunia kerja setelah bebas menjadi tantangan dalam sistem pemasyarakatan. Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang diberikan guna membekali narapidana dengan keterampilan, pengetahuan, dan motivasi berwirausaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap niat berwirausaha narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik survei terhadap 70 narapidana yang mengikuti program pelatihan dan pendidikan kewirausahaan. Terdapat 15 pernyataan yang diadopsi dari Souitaris dan Linan yang dijadikan indikator penelitian, mencakup tiga dimensi: learning, inspiration, dan resources untuk variabel pendidikan kewirausahaan dan tidak terdapat dimensi untuk variabel niat berwirausaha. Teknik analisis data yang digunakan meliputi uji normalitas, uji regresi linear sederhana, uji signifikansi, dan uji determinasi dengan bantuan perangkat lunak IBM SPSS versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi narapidana terhadap pendidikan kewirausahaan dan niat berwirausaha berada pada kategori sedang. Nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pendidikan kewirausahaan terhadap niat berwirausaha. Nilai R square sebesar 0,312 mengindikasikan bahwa pendidikan kewirausahaan memengaruhi niat berwirausaha sebesar 31,2%, sedangkan sisanya sebesar 68,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan kewirausahaan diharapkan mampu memperkuat kesiapan dan motivasi narapidana dalam membangun usaha mandiri setelah bebas.
Copyrights © 2025