Penelitian ini mengembangkan sistem monitoring kualitas air berbasis Internet of Things (IoT) di Larier, Kota Ambon. Sistem menggunakan mikrokontroler Arduino ESP32 dan platform Blynk untuk memantau parameter suhu, pH, dan Total Dissolved Solids (TDS) secara real-time. Sensor-sensor dikalibrasi untuk memastikan akurasi, dan evaluasi kinerja menggunakan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) menunjukkan hasil baik, khususnya pada sensor pH dan TDS. Pengujian lapangan dilakukan pada kondisi cuaca hujan dan panas untuk menilai stabilitas pengukuran. Hasil menunjukkan nilai TDS lebih tinggi pada kondisi panas, pH lebih tinggi saat hujan, sedangkan suhu relatif stabil. Sistem ini memungkinkan masyarakat memantau kualitas air secara mandiri melalui aplikasi, serta mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Implementasi ini menunjukkan potensi teknologi IoT dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap kualitas lingkungan lokal.
Copyrights © 2025