Industri kecantikan menyumbang lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahunnya, dengan sebagian besar bersifat sekali pakai dan sulit didaur ulang. Di Indonesia, data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2022) menunjukkan bahwa 17% sampah plastik berasal dari produk konsumen, termasuk kosmetik. Penelitian ini bertujuan merancang kemasan micellar water berbasis teknologi airless pump yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mengusung estetika ramah lingkungan (eco-friendly aesthetics). Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan pendekatan design thinking dalam lima tahapan: empathize, define, ideate, prototype, dan test. Pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, observasi visual terhadap produk serupa, survei pengguna, serta wawancara dengan Dinas Lingkungan Hidup Sumatera Barat. Hasil utama dari penelitian ini berupa prototipe kemasan micellar water dengan sistem pompa tanpa udara yang dirancang untuk memperpanjang umur simpan produk, mengurangi sisa isi, serta menyampaikan pesan keberlanjutan melalui visual desain. Pengujian awal menunjukkan bahwa mayoritas responden Gen Z dan milenial menyukai kemasan yang tidak hanya praktis, tetapi juga memiliki nilai estetika ekologis. Temuan ini diharapkan dapat mendorong adopsi desain berkelanjutan di industri kecantikan, khususnya pada sektor UMKM lokal yang ingin bertransformasi menuju praktik bisnis ramah lingkungan. Penelitian ini juga berkontribusi pada pengembangan literasi visual tentang keberlanjutan dalam konteks konsumsi sehari-hari.
Copyrights © 2025