Banyaknya remaja yang ingin tahu dan lepas kendali mengarah pada kenakalan remaja. Seperti saat ini, banyak siswa yang bertemu, minum obat, dan merokok di madrasah dengan cara yang tidak wajar dan eksplisit. Dari perspektif meminimalisasi kenakalan remaja, diperlukan peran guru BK untuk meningkatkan kecakapan hidup siswa. Fokus masalah yang diteliti adalah: 1) Bagaimana peran kepala madrasah dan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan keterampilan siswa melalui PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) di MAN 1 Jembrana Bali 2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat kepala madrasah dan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan keterampilan siswa melalui PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) di MAN 1 Jembrana Bali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling, 2 pengurus PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) yakni ketua dan konselor sebaya dan 3 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) peran kepala madrasah dan guru bimbingan dan konseling dalam meningkatkan keterampilan siswa yaitu memberikan layanan konseling dan dibantu PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja) sebagai konsultan, pengembang karir, dan sebagai agen pencegahan. 2) Faktor pendukung diantaranya mendapatkan dukungan dari pihak madrasah, kerja sama dengan PIK-R (Pusat Informasi Konseling Remaja). Faktor penghambatnya diantaranya adanya pandemi Covid-19, tidak diberikan izin oleh orang tua ketika menyelenggarakan kegiatan di luar Madrasah, terhambat masalah ekonomi, dan tidak semua siswa bisa mengikuti kegiatan di luar Madrasah dikarenakan sebagian siswa berada di Pondok Pesantren.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022