Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacteriumTuberculosis. Penularan terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar ke udara dalam bentukpercikan dahak (droplet nuclei). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko antara pengetahuan,kebiasaan merokok, riwayat kontak, kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru BTA positifdi wilayah kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan case control study dengan besar sampel 40 responden. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji MC Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakada faktor risiko pengetahuan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 2,5; 95% CI = 0,815-7,645 (p value =0,18) > α), tidak ada faktor risiko merokok dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 1,33; 95%CI = 0,303 –5,92; p value (1,00) > α), ada faktor risiko antara riwayat kontak dengan kejadian TB paru BTA positif (p value(0,039) < α), (OR = 5;  95%CI = 1,27 – 19,32), ada faktor risiko antara kepadatan hunian dengan kejadian TBparu BTA positif (OR = 8; 95%CI = 1,39 – 46 (p value (0,039) < α), ada faktor risiko antara pencahayaan dengankejadian TB paru BTA positif (OR = 9; 95%CI = 1,64–14,58 (p value (0,021) < α. Rekomendasi dari penelitian inikepada pihak-pihak pengambil kebijakan dan tenaga kesehatan untuk bekerjasama dengan masyarakatsetempat dalam mewaspadai penyakit, dengan mengenali gejala awal, cara penularan hingga pencegahanpenyakit unutk menurunkan angka kejadian kasus TB paru dan terhindar dari risiko terkena penyakit TB paruBTA positif selanjutnya.Kata kunci : Pengetahuan, Rokok, Riwayat Kontak, Kepadatan Hunian, Pencahayaan, TB paru BTA positif
Copyrights © 2016