Yusran, Sartiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PERAN POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KONDA KECAMATAN KONDA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2016 Mardiana, Nurul; Yusran, Sartiah; Erawan, Putu Eka
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 4 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.508 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i4.1740

Abstract

ABSTRAKPosyandu adalah program yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan Anak, salah satupelayanan yang ada di Posyandu untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak adalah pelayanan Antenatal Care(ANC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Posyandu dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anakdiwilayah kerja puskesmas Konda Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan tahun 2016. Penelitian inimerupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Penelitian ini dilaksanakan diKabupaten Konawe Selatan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan purposive random sampling ataupenentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Data penelitian berupa data primer yang dikumpulkan de nganmenggunakan metode wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Posyandu sudah menerapkansistem lima meja dengan benar, namun program ANC menurut sebagian dianggap sudah bagus dan beberapaorang lainnya menganggap lumayan bagus. Hal ini dikarenakan pelayanan yang diterima ibu hamil masihdianggap belum lengkap, dan belum sesuai dengan kebutuhan Ibu diwilayah kerja Puskesmas Konda. Sikap ibudiwilayah kerja Puskesmas Konda terhadap perilaku mengikuti posyandu setiap bulan adalah positif, namun tidaksemua ibu memiliki norma subyektif yang mendukung untuk mengikuti posyandu setiap bulan. Sebagian besar ibudiwilayah kerja Puskesmas Konda memiliki niat untuk mengikuti posyandu agar bisa memeriksakan kehamilannyadi posyandu setiap bulan. Namun, niat ini belum terwujud dalam perilaku nyata, karena keyakinan ibu terhadappelaksana Posyandu dalam hal ini adalah petugas kesehatan masih kurang disiplin. Mereka selalu datangterlambat sehingga terjadi antrian panjang terkadang membuat ibu hamil merasa jenuh. Dapat disimpulkanbahwa peran Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Konda Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan belumefektif. Untuk itu disarankan kepada para petugas yang memberikan pelayanan kesehatan harus lebihmemperhatikan waktu kehadirannya di Posyandu.Kata Kunci: Ibu Balita, Posyandu, Antenatal Care, Sikap, Niat.
ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU BTA POSITIF PADA MASYARAKAT PESISIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KADATUA KABUPATEN BUTON SELATAN TAHUN 2016 Rohayu, Nurliza; Yusran, Sartiah; Ibrahim, Karma
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.026 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1257

Abstract

Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman mycobacteriumTuberculosis. Penularan terjadi ketika pasien TB batuk atau bersin, kuman tersebar ke udara dalam bentukpercikan dahak (droplet nuclei). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko antara pengetahuan,kebiasaan merokok, riwayat kontak, kepadatan hunian dan pencahayaan dengan kejadian TB paru BTA positifdi wilayah kerja Puskesmas Kadatua Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan case control study dengan besar sampel 40 responden. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji MC Nemar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidakada faktor risiko pengetahuan dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 2,5; 95% CI = 0,815-7,645 (p value =0,18) > α), tidak ada faktor risiko merokok dengan kejadian TB paru BTA positif (OR = 1,33; 95%CI = 0,303 –5,92; p value (1,00) > α), ada faktor risiko antara riwayat kontak dengan kejadian TB paru BTA positif (p value(0,039) < α), (OR = 5;  95%CI = 1,27 – 19,32), ada faktor risiko antara kepadatan hunian dengan kejadian TBparu BTA positif (OR = 8; 95%CI = 1,39 – 46 (p value (0,039) < α), ada faktor risiko antara pencahayaan dengankejadian TB paru BTA positif (OR = 9; 95%CI = 1,64–14,58 (p value (0,021) < α. Rekomendasi dari penelitian inikepada pihak-pihak pengambil kebijakan dan tenaga kesehatan untuk bekerjasama dengan masyarakatsetempat dalam mewaspadai penyakit, dengan mengenali gejala awal, cara penularan hingga pencegahanpenyakit unutk menurunkan angka kejadian kasus TB paru dan terhindar dari risiko terkena penyakit TB paruBTA positif selanjutnya.Kata kunci : Pengetahuan, Rokok, Riwayat Kontak, Kepadatan Hunian, Pencahayaan, TB paru BTA positif
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA UMUR 6-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POASIA TAHUN 2016 Sukardi, Sukardi; Yusran, Sartiah; Tina, Lymbran
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.298 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1361

Abstract

Hingga saat ini, diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia terutama di negara-negara berkembang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsumsi air minum, riwayatpemberian ASI eksklusif, kebiasaan mencuci tangan dan penggunaan botol susu dengan kejadian diare padabalita umur 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia. Penelitian ini adalah penelitian analitikobservasional dengan metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 3084 balitadengan besar sampel 34 balita. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan ujistatistic chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi air minumdengan kejadian diare pada balita (p value (0,422) > α), terdapat hubungan yang bermakna antara riwayatpemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada balita (p value (0,024) < α), terdapat hubungan yanglemah antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita (p value (0,066) < α), terdapathubungan yang bermakna antara penggunaan botol susu dengan kejadian diare pada balita (p value (0,041) <α). Kesimpulan yang di dapatkan yaitu terdapat hubungan antara riwayat pemberian ASI eksklusif, kebiasaanmencuci tangan dan penggunaan botol susu dengan kejadian diare pada balita yang dipengaruhi oleh tidakdiberikannya ASI eksklusif pada balita sejak umur 0-6 bulan, kebiasaan mencuci tangan yang buruk danpenggunaan botol susu yang tidak steril. Untuk itu rekomendasi dari penelitian ini kepada ibu yaitu selalumemperhatikan zat gizi anak agar imunitas anak selalu baik, selalu membiasakan mencuci tangan dengan bai kdan benar  dan selalu memperhatikan kesterilan botol susu anak guna menghindari anak dari resiko kejadiandiare. Kepada tenaga kesehatan, perlu memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnyapencegahan diare pada balita.Kata kunci :air minum, asi eksklusif, cuci tangan, botol susu, diare pada balita
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI TAHUN 2016 Rusada, Devi Anggraeni; Yusran, Sartiah; Jufri, Nur Nashriana
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.792 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1207

Abstract

Data Riskesdas 2013 menunjukkan persentase ibu mulai menyusui kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah 34,5 % dan terendah di Papua Barat 21,7%, sebagian besar proses mulai menyusui dilakukan pada kisaran waktu1-6 jam setelah lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pelaksanaanInisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitiankuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 86 orang, sedangkanjumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 71 responden dan ditetapkan dengan menggunakan teknik simplerandom sampling. Ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pelaksanaan IMD (χ2hitung = 19,806 dan ρValue =0,000), Ada hubungan antara sikap ibu dengan pelaksanaan IMD (χ2hitung = 38,474 dan ρValue = 0,000), Adahubungan antara tindakan ibu dengan pelaksanaan IMD (χ2hitung = 30,217 dan ρValue = 0,000), Ada hubungan antaradukungan suami dengan pelaksanaan IMD (χ2hitung = 13,411 dan ρValue = 0,000), Ada hubungan antara dukunganpetugas kesehatan dengan pelaksanaan IMD (χ2hitung = 21,069 dan ρValue = 0,000). Bagi Dinas Kesehatan KotaKendari untuk lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan mengenai inisiasi menyusu dini (IMD) bagi calon ibu,ibu hamil dan suami agar mendapatkan informasi mengenai IMD sehingga dapat menambah pengetahuan ibu,mengubah sikap ibu terkait IMD dan ibu dapat mempersiapkan kondisi fisik dan mentalnya untuk melaksanakanIMD.Kata Kunci : Inisiasi Menyusu Dini, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Dukungan  Suami, Dukungan Petugas Kesehatan
FAKTOR RISIKO ANTARA AKTIVITAS FISIK, OBESITAS DAN STRES DENGAN KEJADIAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA UMUR 45-55 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOROPIA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2018 Afiah, Warditah; Yusran, Sartiah; Sety, La Ode Muhammad
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.565 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i2.3998

Abstract

Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler yang bila tidak ditangani dengan baikdapat meningkatkan angka kejadian morbiditas dan mortalitas. Tekanan darah tinggi merupakan salah satupenyakit degeneratif. Umumnya tekanan darah bertambah secara perlahan dengan ber tambahnya umur.Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan hipertensi yakni usia, jenis kelamin, genetik (keturunan), obesitas,merokok, aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebih, konsumsi garam berlebih. Tujuan penelitian ini adalah untukmenganalisis seberapa besar faktor risiko antara aktivitas fisik, obesitas dan stres terhadap kejadian penyakithipertensi pada umur 45-55 tahun di wilayah kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe tahun 2018. Jenispenelitian yang digunakan adalah analitik observasional menggunakan rancangan case control study. Populasidalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Soropia dari bulan Januarisampai dengan September tahun 2017, sampel dalam penelitian ini berjumlah 68 sampel yakni 34 kasus dan 34kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian pada tingkat kepercayaan95% menunjukkan faktor risiko tinggi kejadian hipertensi yakni status aktivitas fisik diperoleh nilai OR = 9,028dengan Lower limit yakni 3,007 dan Upper limit yakni 27,101, dan status stres nilai OR= 4,400 dengan Lower limityakni 1,588 dan Upper limit yakni 12,193. Sedangkan yang bukan merupakan faktor risiko kejadian hipertensiyakni status obesitas diperoleh nilai OR = 0,370 dengan Lower limit yakni 0,126 dan Upper limit yakni 1,086. Bagimasyarakat diharapkan agar selalu menjaga kesehatan dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, sertalebih mengontrol tekanan darah dengan melakukan pemeriksaan di Puskesmas.Kata Kunci : Hipertensi, Obesitas, Stres
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KANKER PAYUDARA TERHADAP PASIEN RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2017 Sunarti, Dhian Ephis; Yusran, Sartiah; Pratiwi, Arum Dian
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.138 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i2.3924

Abstract

Kanker payudara adalah suatu penyakit neoplasma ganas yang merupakan suatu pertumbuhan jaringanpayudara abnormal yang berbeda dengan jaringan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisisseberapa besar faktor risiko paparan asap rokok, usia melahirkan anak pertama, riwayat menggunakan kontrasepsihormonal, usia menarche yang mempengaruhi kanker payudara terhadap pasien poli Bedah/Onkologi RSUDBahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jenis Penelitian ini adalah dengan menggunakan rancanganpenelitian analitik observasional menggunakan desain case control study. Populasi dalam penelitian ini adalahseluruh pasien Poli Bedah/Onkologi RSUD Bahteramas, sampel dalam penelitian ini berjumlah 78 sampel yakni 39kasus dan 39 kontrol, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian pada tingkatkepercayaan 95% menunjukkan faktor risiko tinggi Kanker payudara yakni riwayat menggunakan kontrasepsihormonal diperoleh nilai OR = 2, 875 dengan Lower limit = 1,143 dan Upper limit = 7,230; dan usia menarchediperoleh nilai OR = 2,755 dengan Lower limit = 1,061 dan Upper limit = 7,156. Artinya bahwa kontrasepsi hormonaldan usia menarche masing-masing memiliki OR 2 kali berisiko dapat meningkatkan kanker payudara, begitu puladengan nilai LL dan UL masing-masing tidak mencakup nilai 1. Sedangkan yang bukan merupakan faktor risikokanker payudara yakni paparan asap rokok diperoleh nilai OR = 1,108 dengan Lower limit = 0,456 dan Upper limit =2,697; dan usia melahirkan anak pertama diperoleh nilai OR = 1,677 dengan Lower limit = 0,684 dan Upper limit =4,110. Artinya bahwa paparan asap rokok dan usia melahirkan anak pertama bukan merupakan faktor risiko kankerpayudara karena masing-masing nilai LL dan UL mencakup nilai 1 secara statistic. Saran yang diajukan yaitu untukmelakukan promosi kesehatan tentang kanker payudara sehingga mengetahui faktor risiko kanker payudara dandapat di cegah atau dapat dideteksi secara dini sehingga angka kejadian kanker payudara tidak meningkat.Kata kunci :Penyakit kanker payudara, paparan asap rokok, usia melahirkan anak pertama, riwayat menggunakankontrasepsi hormonal, usia menarche.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, KETERJANGKAUAN NARKOBA, DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT TERHADAP PENYALAHGUNAANPARACETAMOL, CAFFEIN, CARISOPRODOL (PCC) DI KOTA KENDARI TAHUN 2017 Ridhayanti, Suci; Yusran, Sartiah; Lestari, Hariati
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 1 (2018): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.213 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i1.3916

Abstract

Penyalahgunaan narkoba adalah penyalahgunaan yang bukan untuk tujuan pengobatan, dan tanpa pengawasandokter, tetapi untuk dinikmati pengaruhnya dan berlangsung cukup lama sehingga timbul gangguan kesehatan,perilaku dalam kehidupan sosialnya. Obat PCC merupakan suatu jenis obat-obatan yang mengandung bahan aktifParacetamol, Caffein dan Carisoprodol. Dimana kandungan aktif tersebut mempunyai mekanisme kerja obat yangberbeda tetapi memiliki efek kerja yang saling mendukung dari kerja obat itu sendiri sehingga besifat sinergis.Penyalahgunaan PCC menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa prevalensipengguna PCC tahun 2017 sebanyak 90 kasus dimana 3 orang (3,3%) dinyatakan meninggal dunia akibatmengkonsumsi PCC. Kasus PCC tertinggi terdapat di Kota Kendari, yaitu sebanyak 80 kasus (88,8%), sedangkan kasusterendah terdapat di Bombana sebanyak 1 kasus (1%). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubunganantara pengetahuan, keterjangkauan narkoba dan lingkungan masyarakat terhadap penyalahgunaan PCC Di KotaKendari tahun 2017. Metode penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna narkoba di Sulawesi Tenggara berjumlah 90orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 orang dengan menggunakan metode Exchaustive Sampling. Hasilpenelitian menyebutkan bahwa tidak ada hubungan stati stik (ρ>0,05) variabel pengetahuan terhadappenyalahgunaan PCC (ρ=1,000). Sebaliknya, ada hubungan statistik (ρ<0,05) variabel keterjangkauan narkoba(ρ=0,002) dan lingkungan masyarakat (ρ=0,001) terhadap penyalahgunaan PCC.Kata Kunci: Penyalahgunaan PCC, Pengetahuan, Keterjangkauan Narkoba, Lingkungan Masyarakat
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 Sari, Rahmatia; Yusran, Sartiah; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.677 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2861

Abstract

Stres kerja adalah pola reaksi psikologis, emosional, kognitif dan perilaku terhadap beberapa aspek kerja,organisasi kerja, dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungandengan stres kerja pada perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study.Populasi adalah seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Saki t Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggaraberjumlah 116 orang. Data sebagai sampel 53 orang yang diperoleh dengan menggunakan metode purposivesampling. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik (ρ < 0,05)antara variabel beban kerja dengan stres kerja (ρ = 0,002) dan variabel shift kerja dengan stres kerja (ρ = 0,040).Sebaliknya, tidak ada hubungan secara statistik (ρ > 0,05) variabel hubungan interpersonal dengan stres kerja (ρ =0,321) karena interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik. Kemudian gaji dengan stres kerja (ρ = 0,306) padaperawat tidak berhubungan karena gaji yang diperol eh sudah memuaskan. Saran bagi perawat laki-laki yangmemiliki beban kerja ringan sebisa mungkin dapat membantu perawat perempuan yang memiliki beban kerjatinggi sehingga dapat mencegah adanya stres kerja di tempat kerja karena beban kerja yang berat dapatdikurangi.Kata Kunci: Beban Kerja, Shift Kerja, Hubungan Interpersonal, Gaji, Stres Kerja
HUBUNGAN STATUS STUNTING DAN PRETASI BELAJAR PADA SISWA-SISWI KELAS 4, 5, DAN 6 DI SD NEGERI 1 MAWASANGKA KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH TAHUN 2017 Idwan, Ismi; Yusran, Sartiah; Nirmala, Fifi
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.284 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v3i2.3922

Abstract

Secara keseluruhan, di Indonesia prevalensi pendek (TB/U) pada anak umur 6-12 tahun, terdapat10.896.629 kasus stunting. Prevalensi pada anak laki-laki sebanyak 5.217.225 kasus stunting dan pada wanitasebanyak 5.679.404 kasus stunting dan Indonedia menduduki peringkat kelima terbanyak kasus stunting di duniasetelah India, Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan. Berdasarkan observasi awal di lapangan peneliti menemukan kasusstunting sebanyak 36 kasus dari 98 siswa pada tahun 2017. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitikobservasional yaitu menggunakan desain cross sectional untuk melihat apa ada hubungan antara status stuntingterhadap prestasi belajar pada siswa-siswi kelas 4,5 dan 6 SD Negeri 1 Mawasangka. Jumlah sampel 78 anak yangdiambil secara stratified random sampling serta memenuhi kriteria inklusi. Pada penelitian ini menggunakan Analisisunivariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel pada penelitian danAnalisis Bivariat untuk melihat hubungan yang signifkan diantara kedua variabel yang akan diteliti. Tujuan daripenelitian ini yaitu untuk melihat apa ada hubungan antara status stunting dan prestasi belajar pada anak usiasekolah dasar di sekolah tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, hasil uji statistik dengan menggunakan uji mannwhitney maka diperoleh nilai p value dengan tingkat kepercayaan 95% (p value = 0,05) diperoleh nilai p value =0,694 ( p value = 0,05), yang demikian maka Ho ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa tidak adanhubungan yang signifikan antara Status Stunting dan Prestasi Belajar pada siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6 di SD Negeri1 Mawasangka Kecamatan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah tahun 2017.Kata Kunci : Stunting, Prestasi Belajar, dan Anak Sekolah Dasar.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, VULVA HYGIENE, STRES, DAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI FLOUR ALBUS (KEPUTIHAN) PADA REMAJA SISWI SMA NEGERI 6 KENDARI 2017 Darma, Muhammad; Yusran, Sartiah; Fachlevy, Andi Faizal
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.529 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2916

Abstract

Infeksi flour albus merupakansalah satu masalah kesehatan reproduksi bagi kaumperempuan. Kasusflouralbus di Sulawesi Tenggara pada tahun 2010 mencapai 37 kasus dengan prevalensi 33.8 per 1.000.000penduduk perempuan, pada tahun 2011 mencapai 90 kasus dengan prevalensi 80.5 per 1.000.000 pendudukperempuan dan pada tahun 2012 mencapai 54 kasus dengan prevalensi 49.6 per 1.000.000 pendudukperempuan di Kota Kendari. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan pendekatanCrossSectional Study.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuihubungan pengetahuan, vulvahygiene,stressdan pola makan dengan kejadian infeksi flour albus pada remaja siswi SMA Negeri 6 Kendari2017. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswi SMA Negeri 6 Kendari sebanyak 526. Sampel penelitian inisebanyak 81 orang dan teknik pengambilan sampelnya menggunakan proportional stratified randomsampling.Analisis statistik menggunakan uji Chi-square pada tingkat kepercayaan 95% ( =0,05). Hasilpenelitian menunjukan pengetahuan (ρ-Value = 0,009), stres (ρ-Value = 0,038), dan pola makan (ρValue =0,000) berhubungan dengan kejadian infeksi flour albus, sedangkan vulva hygiene (ρ-Value = 0,491) tidakberhubungan dengan kejadian infeksi flour albus pada remaja siswi SMA Negeri 6 Kendari 2016. Adapun sarandalam penelitian ini yaitu Siswi perlu mencari informasi bagaimana menjaga alat reproduksi yang baik danbenar agar masalah-masalah infeksi flour albus bisa diketahui dan cepat pula proses penangananya.Kata Kunci : Infeksi Flour Albus, Pengetahuan, Vulva Hygiene, Stress, Pola Makan