Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang dialami oleh ibu hamil pada trimester pertama, ditandai dengan mual dan muntah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari serta menurunkan asupan nutrisi. Karena penggunaan terapi farmakologis selama awal kehamilan berisiko terhadap janin, maka pendekatan non-farmakologis seperti aromaterapi menjadi pilihan yang lebih aman. Jahe (Zingiber officinale) diketahui memiliki efek antiemetik yang bekerja dengan menghambat pusat muntah di otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian diffuser ginger aromatherapy terhadap emesis gravidarum pada ibu hamil primigravida trimester I. Penelitian menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test and post-test terhadap 28 responden yang diberikan intervensi berupa aromaterapi jahe menggunakan diffuser selama 30 menit per hari selama tujuh hari berturut-turut. Intensitas mual dan muntah diukur menggunakan kuesioner PUQE, kemudian dianalisis menggunakan uji Paired t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi, sebagian besar responden (89,3%) mengalami emesis gravidarum dalam kategori sedang. Setelah intervensi, 82,1% responden berpindah ke kategori ringan, dengan hasil uji statistik menunjukkan nilai signifikan (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa pemberian diffuser ginger aromatherapy efektif dalam menurunkan frekuensi emesis gravidarum. Terapi ini disarankan sebagai pendekatan komplementer dalam pelayanan kebidanan dan perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan kelompok kontrol serta variabel psikologis lainnya seperti kecemasan dan kualitas tidur.
Copyrights © 2026