Penelitian ini bertujuan melakukan asesmen kelangkaan air menggunakan indek kelangkaan air Water Scarcity Indek (WSI) dan kelangkaan air irigasi faktor K. Penelitian ini mengintegrasikan indeks kelangkaan air (WSI), kekeringan irigasi faktor K dengan indek keparahan kekeringan meteorologis standardized precipitation index (SPI), sehingga diperoleh tren kelangkaan air sebagai dasar penetuan strategi mitigasi. Dalam penelitian ini menggunakan data 6 pos hujan, data debit AWLR sungai Semajid, data debit intake bendung Samiran dan data penduduk tahun 1994-2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indek kekeringan SPI-6 paling mendekati kondisi lapangan dengan nilai SPI terendah -3,55 pada Juni 2018. Hasil penilaian kelangkaan air metode WSI dan faktor K menunjukkan nilai indek yang bervariasai dari sangat kering sampai dengan kering ekstrim. Indek kelangkaan air WSI dan faktor K menunjukan pola terbalik, nilai WSI lebih dari 0,4 terjadi pada bulan Juni sampai November dan nilai faktor K kurang dari 0,5 terjadi pada bulan Juni sampai November. Hal ini menunjukan terjadi kelangkaan air pada bulan-bulan tersebut. Nilai Indek SPI, WSI dan kelangkaan air faktor K menunjukan kekeringan ekstrim terjadi pada tahun 1996, 1997, 2002, 2015, 2018 dan 2019. Strategi mitigasi diperlukan dengan memanfaatkan teknologi low impact development.
Copyrights © 2025