Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menguji bakteri pelarut fosfat (BPF) guna meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengingat peran penting fosfor (P) sebagai unsur hara makro yang esensial namun sering terbatas ketersediaannya di tanah. Penggunaan pupuk fosfat sintetis yang berlebihan menimbulkan masalah lingkungan seperti pencemaran air dan degradasi tanah. Oleh karena itu, BPF menawarkan strategi alternatif yang berkelanjutan. Penelitian ini mengisolasi lima isolat BPF (B1-B5) dari berbagai rizosfer tanaman di Sumatera Utara, menunjukkan keberagaman morfologi koloni dan sel. Isolat-isolat ini menunjukkan karakteristik morfologi yang bervariasi dalam ukuran, bentuk, warna, tepi, dan elevasi koloni. Pengamatan mikroskopis mengidentifikasi bentuk basil dan kokobasil, serta adanya bakteri Gram-negatif (B1, B3, B5) dan Gram-positif (B2, B4). Isolat B5 menunjukkan kemampuan pelarutan fosfat in vitro terbaik, ditunjukkan dengan rasio zona pelarutan tertinggi (2.14) pada media Pikovskaya. Selain itu, Isolat B5 melarutkan fosfat hingga konsentrasi 45 mg/L, dengan penurunan pH media dari 7.0 menjadi 4.8, mengindikasikan produksi asam organik yang efektif. Inokulasi Isolat B5 pada tanaman jagung secara signifikan meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan kontrol, dengan peningkatan tinggi tanaman sebesar 25.1%, panjang akar 30%, dan biomassa kering 20%. Peningkatan ini konsisten dengan peran penting fosfat dalam metabolisme tanaman dan kapasitas BPF untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi. Hasil penelitian ini menegaskan potensi BPF Isolat B5 sebagai biofertilizer yang menjanjikan untuk meningkatkan ketersediaan fosfat dan mendukung pertumbuhan tanaman secara ramah lingkungan
Copyrights © 2025