Rambut merupakan satu dari beberapa elemen penting dalam penampilan seseorang dan sering kali dianggap sebagai mahkota yang mempercantik tampilan. Budaya di masyarakat rambut diberikan perhatian khusus sebagai ekspresi diri dan keindahan dimana pewarna rambut dapat dipakai sebagai tempat untuk mengekspresikan diri, dimana pewarna rambut telah dikembangkan dengan memakai pewarna alami karena dinilai lebih aman dibandingkan dengan memakai pewarna sintetik. Angkak mengandung metabolit sekunder berupa pigmen Monascus dengan tiga kelompok utama, yakni pigmen kuning, merah, dan jingga dimana angkak sendiri merupakan produk fermentasi beras Monascus sp. Tujuan dari riset ini ialah memperoleh hasil dari proses emanfaatan ekstrak pigmen merah dan pigmen kuning Monascus purpureus sebagai pewarna rambut dibuat menjadi 4 formula dimana formula 1 mengandung angkak sebanyak 10%, formula 2 mengandung angkak sebanyak 15%, dan formula 3 mengandung angkak sebanyak 20%. Formula terbaik diperoleh ada F3 dari pigmen kuning dan telah memenuhi standar menurut SNI 16-4339-1996 pada uji pH, daya sebar, dan viskositas. Untuk uji organoleptik, homogenitas, stabilitas warna pada rambut, iritasi memiliki hasil yang baik. Uji hedonik dilakukan terhadap 15 panelis dengan hasil F3 dari pigmen kuning yang paling banyak disukai.
Copyrights © 2025